Sidang Sengketa Pilpres di MK, Anies: Ada Penggunaan Institusi Negara Menangkan Salah Satu Paslon
ERA.id - Calon Presiden nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan merasa prihatin terkait pemilihan presiden tahun 2024 yang telah mencoreng integritas proses demokrasi di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Anies dalam sidang perdana sengketa Pilpres 2024 di Mahmakah Konsitusi, Jakarta, Rabu (27/3/2024).
"Kita menyaksikan, dengan keprihatinan mendalam, serangkaian penyimpangan yang telah mencoreng integritas proses demokrasi kita sejak tahap awalnya," kata Anies.
Anies menjelaskan, seharusnya independensi menjadi pilar utama dalam penyelenggaraan pemilu, telah tergerus akibat intervensi kekuasaan yang tidak seharusnya terjadi.
"Di antara penyimpangan yang kita saksikan adalah penggunaan institusi negara untuk memenangkan salah satu pasangan calon yang secara eksplisit tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan," ujarnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumimg Raka sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Prabowo-Gibran mengantongi suara tertinggi sebesar 96.214.691 suara.
Ketetapan itu diumumkan dalam Rapat Pleno Terbuka di Kantor KPU, Menteng, Jakarta, Rabu (20/3/2024) pada pukul 22.19 WIB
"Memutuskan, menetapkan Keputusan KPU tentang pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih dalam Pemilu 2024. Jumlah suara sah pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka 96.214.691 suara," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari.
Sementara pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskadar mendapat 40.971.906 suara. Sedangkan pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya memperoleh suara 27.041.878. Total suara sah Pilpres 2024 secara nasional mencapai 164.227.475 suara.