Terlilit Utang di Klub Malam, Seorang Pria Nekat Jual Mobil Mewah Milik Ibunya
ERA.id - Seorang pria berusia 33 tahun menghadapi hukuman penjara di Singapura karena memalsukan tanda tangan ibunya. Pemalusan tanda tangan itu dia lakukan untuk menjual mobil mewah dan melunasi utang dari artis klub malam.
Menurut laporan SCMP, aksi ini dilakukan oleh Liu Kuei Liang pada Agustus 2022 lalu. Dia sengaja memalsukan tanda tangan ibunya pada perjanjian penjualan sebuah mobil Rolls-Royce Dawn 6.6 V12 dan Mini Cooper SE miliknya.
"Dia menipu sebuah dealer mobil dengan percaya bahwa dia telah mengizinkan penjualan Rolls-Royce Dawn 6.6 V12 dan Mini Cooper SE-nya," menurut catatan pengadilan.
Liu mengaku bersalah atas pemalsuan di pengadilan Singapura. Dia pun dijauthi hukuman penjara selama 12 minggu pada 22 Maret 2024.
Menurut catatan pengadilan, Liu menumpuk utang di kelab diao hua, tempat para penumpang memberi tip kepada penari wanita dengan membelikan mereka ikat pinggang dan karangan bunga. Menurut situs gaya hidup Singapura Zula, karangan bunga untuk para artis mulai dari harga di bawah 50 dolar Singapura (Rp589 ribu) dan ikat pinggang bisa mencapai ratusan dolar Singapura.
Atas kebiasaan dan tumpukan utang itu, Liu disebut frustasi untuk mengumpulkan uang tunai. Dia pun berusaha meyakinkan Autoart Singapore bahwa ibunya sudah mengizinkan penjulan tersebut.
Selain itu, Liu juga meyakinkan pihak dealer dengan mengatakan bahwa ibunya berada di luar negeri di Taiwan. Dalam dokumen penjualan itu, Liu menyetujui total penjualan sebesar 614.000 dolas AS (Rp9,7 miliar) untuk kedua mobil tersebut.
"Ketika dealer tersebut meminta untuk berbicara dengan ibunya untuk mengonfirmasi, dia memberi mereka nomor telepon seorang temannya di Taiwan, yang menyamar sebagai ibunya dan menyetujui penjualan tersebut," bunyi pernyataan tersebut.
Atas dasar itu, dealer membayar sejumlah 110.000 dolar AS (Rp1,7 miliar), dan Liu menyerahkan mobil tersebut. Namun pada 16 Agustus tahun itu, ibu Liu memberi tahu polisi, dan dia didakwa melakukan pemalsuan.
Selama di pengadilan, kuasa hukum Liu mengatakan bahwa ibunya pernah menawarkannya untuk menggunakan mobilnya jika diperlukan. Mereka juga menunjukkan fakta bahwa seiring dengan perkembangan kasus, ibu Liu memaafkan putranya.
Pada bulan Agustus 2023, ibu Liu menandatangani pernyataan yang menyatakan bahwa dia telah melunasi deposit ke dealer, mendapatkan kembali mobilnya, dan mencoba mencabut laporan polisinya.
Hakim Distrik Brenda Chua mengatakan Ibu Liu menjadi korban dari kejahtan anaknya sendiri. Bahkan ibunya harus membayar sejumlah uang atas nama terdakwa.
"Ibu tersebut membayar kepada pedagang mobil sebesar 150,000 dolar Singapura (Rp2,3 miliar) atas nama terdakwa. Selain itu, sebagai ibu terdakwa, ia juga berada dalam posisi dimanfaatkan oleh putranya, karena ikatan kekeluargaan. Terdakwa menyalahgunakan kepercayaan ibunya,” tutupnya.