'Jokowi App' Banyak Diunduh, Bukti Pembelajaran Politik Berjalan
“Sejak diluncurkan, 'Jokowi App' sudah diunduh lebih kurang 15 ribu warganet dengan pengguna terdaftar lebih kurang 10 ribu,” kata Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/11/2018).
Pengusaha ini menyebut, warganet jadi tertarik menggunakan aplikasi itu karena banyak materi tentang pekerjaan yang sudah dilakukan capres nomor urut 01 Joko Widodo dan jajarannya selama empat tahun masa kepemimpinannya. Selain itu, aplikasi ini juga menyajikan transparansi kerja nyata.
Menanggapi masuknya ‘Jokowi App’ jadi trending aplikasi di playstore, Wakil Ketua Tim Kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengapresiasi pencapaian tersebut.
Menurut Karding, aplikasi ini memang dibutuhkan bagi masyarakat sebab memberikan kemudahan akses informasi untuk mengetahui kinerja calon petahana. Tak hanya itu, aplikasi ini juga dapat memberikan edukasi bagaimana kampanye dilakukan berbasis data.
“Ini cara kami untuk melakukan kampanye dengan memberikan edukasi dan cara kami berkampanye dengan data yang benar. Artinya, kalau ada di luar data-datanya tentu masih harus dicek lagi benar atau tidak,” ungkap Karding.
Ketua DPP PKB ini menyebut, data dalam aplikasi tersebut juga sudah terverifikasi. Tujuannya, agar masyarakat dapat mencermati informasi tanpa ada hoaks atau berita bohong di dalamnya.
“Ini juga bermakna pendidikan karena masyarakat mendapat info yang utuh dan data yang utuh dari aplikasi tersebut. Saya harap masyarakat yang ingin mengetahui Pak Jokowi dan seluk beluk Pak Jokowi, ayo, makin banyak lagi unduh aplikasi Pak Jokowi,” ujar Karding.
Supaya kalian tahu, dalam acara #01Fest selain meluncurkan Jokowi Apps, tim kampanye Jokowi-Ma’ruf Amin juga memperkenalkan website 01jokowiamin.id yang berisi soal informasi.
Dari halaman situs ini, masyarakat bahkan bisa memberikan sumbangan dana kampanye bagi paslon nomor urut 01 tersebut.
Menurut Erick Thohir, sosialisi aplikasi dan website ini akan terus dilakukan. Sebab, menurut pengusaha ini, aplikasi dan website ini merupakan salah satu cara melakukan kampanye dengan lebih terbuka dan transparan.
"Pesannya disini, kita transparan, kita mau memberikan sesuatu yang terbuka sehingga tidak ada tertutup. Itu semua bisa dicek semuanya," ujar dia.