Respons Titiek Soeharto Saat Ditanya Kemungkinan Jadi Ibu Negara Dampingi Prabowo
ERA.id - Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, hanya tersenyum saat ditanya soal kesiapan dirinya menjadi Ibu Negara untuk kembali mendampingi Prabowo Subianto. Titik mengaku bangga lantaran Prabowo dan Gibran mendapatkan kepercayaan masyarakat untuk memimpin Indonesia.
"Kita puji syukur ke hadirat Allah SWT akhirnya Pak Prabowo bisa terpilih, pemilih juga kira-kira 96 juta rakyat Indonesia, ya. Terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia, terutama yang memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran mempercayakan beliau berdua untuk memimpin negeri ini," kata Titiek kepada wartawan saat menghadiri penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (24/4/2024).
Putri Presiden ke-2 RI Soeharto ini pun memohon doa kepada masyarakat agar Prabowo-Gibran dapat mengemban tugas sebagai presiden dan wakil presiden dengan baik. Sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang bebas dari kemiskinan.
"Saya mohon doanya dari seluruh rakyat Indonesia agar Pak Prabowo, pasangan ini diberi sehat dan senantiasa diberi petunjuk oleh Yang Maha Kuasa dalam menjalankan tugas-tugasnya, menjalankan amanat yang berat ini," ujar Titiek.
"Kita doakan semuanya mudah-mudahan beliau bisa mengangkat bangsa ini dari kemiskinan, kebodohan, dan Indonesia menjadi negara yang maju, yang disegani oleh negara-negara tetangga," sambungnya.
Setelah itu, Titiek pergi meninggalkan Kantor KPU dengan mobilnya, bareng anak tunggal hasil dari pernikahannya bersama Prabowo, yaitu Didit.
Diketahui, KPU resmi menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2024 hari ini, Rabu (24/4).
"KPU menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Bapak Haji Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil terpilih periode tahun 2024 sampai dengan tahun 2029 dalam Pemilihan Umum Tahun 2024 dengan perolehan suara sebanyak 96.214.691 suara atau 58,59 persen dari total suara sah nasional dan memenuhi sedikitnya 20 persen suara di setiap provinsi yang tersebar di 38 provinsi dari 38 provinsi di Indonesia," kata Ketua KPU, Hasyim Asy'ari saat membaca berita acara penetapan di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.