Ditantang Masuk Dunia Politik, Fedi Nuril: Saya Mau Jadi Ketum Partai Seperti Kaesang Pangarep

ERA.id - Usai Prabowo Subianto, Fedi Nuril kini menyentil keluarga Presiden Jokowi. Ketika ditantang jadi kader Partai oleh politikus Solidaritas Indonesia (PSI), Fedi Nuril ingin langsung menjadi Ketua Umum Partai seperti Kaesang Pangarep.

Hal ini berawal dalam unggahan akun X milik Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali, Deddy Nur Palaka. Deddy menantang Fedi Nuril masuk partai untuk menguji teori politik secara praktis.

"Pertama daftarkan diri anda sebagai kader partai dulu, dari sana proses itu dimulai. Mungkin mulai dari level paling bawah seperti menjadi pengurus ranting, atau kalau ada anak ranting dulu," tulis Deddy.

"Uji teori-teori politik anda di sana, dan lihat betapa tidak mudahnya mengurus satu kepala yang bebas. Good Luck bro @realfedinuril," lanjutnya.

Menjawab tantangan itu, bintang film Ayat-Ayat Cinta ini menegaskan tak akan masuk partai politik dan jadi kader biasa. Fedi Nuril menyindir ingin seperti Kaesang Pangarep yang bisa langsung menjadi Ketum PSI.

    "Saya maunya langsung jadi ketua umum partai seperti Mas Kaesang, Mas. Tolong kasih tahu caranya dan kalau bisa jangan hanya dugaan saja."  — Fedi Nuril (@realfedinuril) April 24, 2024

"Saya maunya langsung jadi ketua umum partai seperti Mas Kaesang, Mas. Tolong kasih tahu caranya dan kalau bisa jangan hanya dugaan saja," katanya.

Tak hanya itu, Fedi Nuril juga menyindir Kaesang Pangarep yang bisa menjadi Ketum PSI lantaran bantuan dari ayahnya, Presiden Jokowi.

"Jelas, Mas. Intinya, kalau saya mau langsung jadi ketua umum partai seperti Mas @kaesangp. Saya harus buat partai sendiri atau punya ayah  wali kota/gubernur/presiden. Tadinya saya kira harus memiliki kapasitas politik tertentu. Terima kasih atas jawabannya Cc: @psi_id," jelasnya.

Dicuitan berikutnya, pria berusia 41 tahun ini disindir lantaran kerap membuat cuitan yang mengkritik keras pemerintah. Ia menegaskan tidak pernah merasa bak politisi hebat.

"Saya tidak pernah merasa seperti politisi hebat. Anda yang sudah jadi politisi beneran, sampai sekarang masih tidak mampu menjawab pertanyaan sederhana dari saya."

Silakan kembali nangkring di atas genting supaya tidak jadi hujan," lanjutnya.

Ada pun netizen yang meminta Fedi Nuril tak asal kritik, melainkan memberikan solusi. Fedi Nuril merasa pola pikir netizen itu sudah dimanfaatkan oleh para penguasa.

"Nah, ketahuan, kan, kamu punya pola pikir yang mudah dimanfaatkan oleh penguasa. Saya tidak ikut memilih, tapi ikut menggaji, masih diminta berikan solusi pula," tuturnya.

Fedi Nuril juga ditagih 'janji' akan pindah negara apabila Prabowo terpilih jadi presiden. Fedi menyatakan tidak pernah sekali pun menyatakan akan pindah dari Indonesia bila Prabowo menang dan terpilih menjadi Presiden RI.

"Lo salah denger. Gue gak pernah ngomong/nulis kalau Prabowo menang, gue akan hengkang dari Indonesia. Kecuali lo bisa kasih lihat buktinya," imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, Fedi Nuril kerap mengkritik Prabowo Subianto. Fedi Nuril tak mau Prabowo jadi presiden lantaran masih teringat dengan penculikan aktivis 1998. Menurutnya, Prabowo tidak pantas untuk dihormati lantaran dugaan penculikan aktivis tahun 1998. Hingga akhirnya, banyak netizen mencibir Fedi Nuril.