Tantangan Hasto dan Djarot Untuk Kader PDIP Blitar
Hal ini disampaikan Hasto dan Djarot saat melakukan rapat konsolidasi PDI Perjuangan Kota dan Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Selain dihadiri oleh Hasto dan Djarot, Ketua DPP PDIP Sri Rahayu, dan Sekretaris DPD PDIP Jawa Timur Sri Untari juga hadir dalam acara itu.
Di depan kadernya, Hasto memaparkan Bung Karno punya keterikatan dengan Kota Blitar. Apalagi Bung Karno memilih kota ini untuk jadi peristirahatan terakhirnya.
"Kita harus bisa buktikan, kader partai di Blitar memang pantas disebut sebagai Soekarnois, yang selalu menjaga api semangat perjuangan Bung Karno. Sehingga Bung Karno takkan pernah mati," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/11/2018).
Hasto kemudian membacakan perintah harian dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang terdiri dari lima poin.
Pertama, agar kader selalu berjuang menjaga Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Kebhinekaan, serta memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin. Selain itu Mega juga meminta partainya meningkatkan kerjasama dan soliditas tiga pilar partai dan mengedepankan strategi gotong royong sebagai strategi pemenangan pileg dan pilpres serta menjaga martabat partai.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini juga meminta kader partai yang menjadi calon anggota legislatif tak saling menjatuhkan. Hasto bilang, justru caleg dari partainya harus saling bekerja sama memenangkan partai serta mampu berkompetisi dengan caleg partai lain.
"Kita kobarkan semangat bersama memenangkan pemilu legislatif dan pilpres sekaligus," ungkapnya.
Sama seperti Hasto, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat juga membakar semangat kadernya dengan mengingatkan semangat Bung Karno yang merupakan tokoh proklamator.
"Kita harus ambil cita-cita dan semangat Bung Karno. Jangan hanya formalitas saja. Maka kita harus maksimal di pileg dan pilpres 2019. Minimal 90 persen kemenangan pilpres untuk Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf, dan minimal 30 persen untuk pileg," ungkap Djarot.
"Saya harap jangan permalukan Blitar. PDIP harus menang telak di Kota Blitar dan Kabupaten Blitar," kata mantan Wali Kota Blitar itu.