Kesepakatan Gencatan Senjata Temui Titik Terang, Pejabat Hamas: Kecuali Ada Hambatan dari Israel
ERA.id - Kelompok militan Hamas menyatakan tidak menemukan masalah besar terkait proposal terbaru dari Israel untuk kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Seorang pejabta senior Hamas mengatakan proposal kesepakatan itu sejauh ini tidak bersifat merugikan untuk bisa disepakati. Proposal itu akan ditinjau oleh delegasi kelompok tersebut di Mesir untuk menyampaikan tanggapannya terhadap usulan Israel, Senin (29/4/2024) waktu setempat.
"Suasananya positif kecuali ada hambatan baru dari Israel," kata pejabat itu, dikutip AFP.
"Tidak ada masalah besar dalam pengamatan dan penyelidikan yang diajukan oleh Hamas mengenai isi proposal tersebut," sambungnya.
Pemerintah Israel mendapat tekanan kuat dari sekutu global untuk mencapai gencatan senjata dalam perang yang menurut lembaga kemanusiaan telah membawa Gaza ke ambang kelaparan, membuat sebagian besar wilayah menjadi puing-puing dan meningkatkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas.
Para pengunjuk rasa di Israel menuntut pemerintah menjamin kebebasan bagi para sandera yang disandera oleh militan dalam serangan mereka pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang.
Mesir, Qatar dan Amerika Serikat telah berusaha menengahi gencatan senjata baru sejak penghentian pertempuran selama satu minggu pada bulan November yang mengakibatkan 80 sandera Israel ditukar dengan 240 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Situs berita Axios yang mengutip dua pejabat Israel melaporkan proposal tersebut mencakup kesediaan untuk membahas pemulihan ketenangan berkelanjutan di Gaza setelah pada sandera dibebaskan.
"Ini adalah pertama kalinya para pemimpin Israel menyatakan mereka terbuka untuk membahas diakhirinya perang," demikian laporan Axios.
Sumber Hamas yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan bahwa kelompok tersebut terbuka untuk mendiskusikan proposal baru tersebut secara positif dan ingin mencapai kesepakatan yang menjamin gencatan senjata permanen, pemulangan pengungsi secara gratis, dan kesepakatan yang dapat diterima untuk (tahanan) pertukaran dan memastikan diakhirinya pengepungan di Gaza.