Sebelas Bulan Perang Mematikan, Netanyahu Tuding Hamas Sembunyikan Fakta, Apa Itu?
ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan bahwa dunia harus memberi tekanan yang lebih besar kepada Hamas. Tekanan itu bertujuan agar Hamas menerima proposal gencatan senjata yang baru.
Proses negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera yang sudah dilakukan selama berbulan-bulan ini belum mencapai titik terang. Baik Hamas maupun Israel saling berselisih soal banyak hal, terutama penarikan penuh militer Israel dari perbatasan.
Hamas dan Israel saling menyalahkan satu sama lain soal perbedaan tersebut, terbaru Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa Hamas sengaja menutupi perbuataannya. Netanyahu menyebut Hamas selalu menolak proposal tersebut dan memilih untuk membunuh enam sandera.
"Hamas berusaha menyembunyikan fakta bahwa mereka terus menentang kesepakatan pembebasan sandera, dan menghalanginya," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.
"Hamas menolaknya dan bahkan membunuh enam sandera kami dengan kejam. Dunia harus menuntut agar Hamas segera membebaskan sandera kami," imbuh Netanyahu, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (13/9/2024).
Pekan lalu, kepala negosiator AS, kepala CIA William Burns, mengatakan bahwa proposal gencatan senjata yang lebih rinci akan dibuat dalam beberapa hari.
Pernyataan itu dikuatkan dengan pertemuan oleh tim negosiasi Hamas dengan mediator Qatar dan Mesir di Doha, Rabu (11/9). Dalam rangkaian pertemuan itu, Hamas dan para negosiator menegaskan kembali kesiapan mereka untuk menerapkan gencatan senjata secepatnya dengan Israel di Gaza.
Pembicaraan itu juga menekankan bahwa Hamas akan menyetujui gencatan senjata berdasarkan proposal AS sebelumnya tanpa syarat baru dari pihak mana pun.
Diketahui, kedua belah pihak masih mempermasalahkan hal yang sama, termasuk kendali atas koridor Philadelphia, hamparan tanah sempit di perbatasan Gaza dengan Mesir, serta pembebasan beberapa tahanan Palestina yang telah dihukum karena kekerasan yang mematikan
Proposal awal yang diajukan oleh Presiden AS Joe Biden pada bulan Mei menetapkan gencatan senjata tiga fase yang akan mencakup pembebasan sandera Israel dan asing.