Ikut Urusi Persoalan Mutasi ASN di Kementan, Nurul Ghufron: Mertuanya Teman Saya

ERA.id - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron mengakui bahwa ia berteman dengan mertua pegawai Kementerian Pertanian (Kementan) yang proses mutasinya bermasalah.

Hal ini Ghufron sampaikan saat menjelaskan rincian dugaan penyalahgunaan wewenang terkait mengurusi mutasi seorang aparatur sipil negara (ASN) Kementan. Dia menyebut, awalnya ia mendapatkan aduan dari seorang ibu yang menantunya bekerja di kementerian tersebut.

“Saya menerima aduan dari seseorang ibu yang memiliki menantu pegawai di Irjen Kementan. Itu pada awal-awal Maret (2022),” kata Ghufron kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024).

“Intinya laporannya adalah mereka mengajukan diri untuk minta mutasi sejak hamil sampai kemudian melahirkan satu tahun tujuh bulan. Jadi sekitar dua tahun itu tapi tidak dikabulkan,” sambungnya.

Ghufron menjelaskan, permohonan mutasi ASN tersebut tidak dikabulkan dengan alasan keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di Kementan. Akhirnya, ASN yang tidak disebutkan namanya itu mengajukan pengunduran diri.

“Maka dia kemudian mengajukan pengunduran diri atau resign. Mengundurkan diri kemudian dikabulkan artinya dalam proses akan diterima pengunduruan dirinya,” ungkap Ghufro

Setelah itu, mertua ASN tersebut menelepon Ghufron menyampaikan keluhannya.

Barulah mertua si pegawai itu kemudian menelpon Ghufron. “Memang teman saya ibu mertuanya (pegawai) ini kemudian telepon saya, 'kok tidak konsisten, bahwa si ASN tersebut mau mutasi tidak diperbolehkan tapi mundur yang sama-sama konsekuensinya mengurangi SDM dikabulkan',” ujar Ghufron menirukan pembicaraannya dengan ibu mertua ASN itu.

Ghufron kemudian mendiskusikan masalah ini dengan koleganya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Sebab, klaim dia, Alexander juga pernah beberapa kali mengurusi permasalahan yang sama.

Ia mengungkapkan, usai berdiskusi, Alexander lalu membantu mencari nomor telepon eks Sekjen Kementan Kasdi yang saat itu masih menjabat sebagai Irjen Kementan. 

Adapun Kasdi kini terjerat kasus korupsi pemerasan di Kementan. Kasus ini juga menyeret mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

“Setelah mendapatkan nomornya, saya sampaikan, dan penyampaian saya bukan kemudian minta dimutasi dikabulkan atau tidak tapi menyampaikan komplainnya kok tidak konsisten,” ungkap Ghufron.

“Beliau kemudian menanggapi, 'baik Pak, kami cek dulu'. … Baru kemudian sekitar 2-3 minggu kemudian beliau menyampaikan bahwa memenuhi syarat dan bisa diproses mutasinya,” imbuh dia

Ghufron mengaku dirinya tak bermaksud apapun dalam upaya membantu urusan mutasi pegawai Kementan itu. Bahkan, ia membantah ada uang yang diterima karena yang dilakukannya diklaim atas dasar kemanusiaan.

“Bagi kami yang penting ada pengaduan. Di atas ilmu kami adalah kemanusiaan, di atas kekuasaan dan jabatan kami adalah kemanusiaan. Seandainya kami dipermasalahkan karena membantu kemanusiaan ini, kami terima,” jelas Ghufron

"Duit ataupun hadiah apapun saya tidak dapat apapun dan saya tidak minta apapun," tambah dia menegaskan. (Ant)