Asisten Diduga Jadi Mata-mata China, Kantor Parlemen Eropa Digeledah Polisi

ERA.id - Pihak berwenang menggeledah kantor Parlemen Eropa milik Maximilian Krah di Brussels, Selasa (7/5/2024) waktu setempat. Penggeledahan ini menyusul penangkapan salah satu asistennya yang dicurigai sebagai mata-mata China.

Jaksa federal mengatakan kantor Krah di Parlemen Eropa digeledah Selasa pagi sebagai bagian dari penyelidikan terhadap asisten parlemennya, Jian G., yang dituduh sebagai pegawai dinas rahasia Tiongkok.

Jian Guo, seorang warga negara Jerman yang sudah bekerja sejak 2019 ditangkap bulan lalu karena dicurigai melakukan kegiatan spionase di Parlemen Eropa. Jian diduga sudah berulang kali menyampaikan informasi tentang negosiasi dan keputusan Parlemen Eropa pada Januari.

Jaksa juga menuduh Jian memata-matai para pembangkang Tiongkok di Jerman.

"Parlemen Eropa telah menyetujui untuk memasuki lokasi tersebut," kata Jaksa penuntut umum federal, dikutip APNews, Rabu (8/5/2024).

Polisi Brussel memimpin pencarian, dan pihak berwenang Jerman mengawasi. Dikatakan bahwa kantor Krah dan Jian di Brussels digeledah berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh hakim investigasi Jerman dan perintah investigasi Eropa.

Meskipun penggeledahan di kantor Guo adalah bagian dari proses terhadap Jian G. karena dicurigai bertindak sebagai agen intelijen, kantor Krah digeledah karena dia dianggap sebagai saksi dalam kasus tersebut.

"Sebuah apartemen milik Guo di Brussels digeledah bulan lalu," kata pernyataan jaksa.

Krah memecat asistennya bulan lalu setelah dia ditangkap, namun baik pemerintah Jerman maupun anggota parlemen oposisi telah dengan tajam menyerang Alternatif untuk Jerman karena dugaan kedekatannya dengan China dan juga Rusia.

Terlepas dari tuduhan tersebut, Krah tetap menjadi kandidat utama AfD untuk pemilihan Parlemen Eropa.

Majalah berita Der Spiegel dan lembaga penyiaran publik ZDF melaporkan bulan lalu bahwa Krah diinterogasi oleh FBI pada akhir kunjungannya ke Amerika Serikat pada bulan Desember tentang kemungkinan pembayaran dari sumber-sumber pro-Rusia.

Krah membantah menerima pembayaran semacam itu. Dia menulis di platform sosial X bahwa penyelidikan awal sudah diperkirakan, namun menambahkan bahwa “kami masih berada dalam dugaan dan sindiran.”

Bulan lalu, pihak berwenang Jerman menangkap tiga orang lainnya yang dicurigai menjadi mata-mata Tiongkok dan mengatur transfer informasi mengenai teknologi yang berpotensi digunakan untuk keperluan militer.

Jaksa mengatakan ketiga warga negara Jerman tersebut didakwa bertindak atas nama intelijen China sejak sebelum Juni 2022. Mereka juga diduga melanggar undang-undang ekspor Jerman dengan mengekspor laser khusus tanpa izin.

Penggeledahan dilakukan saat pemimpin China Xi Jinping melakukan tur Eropa. Setelah pertama kali mengunjungi Prancis, Xi menuju ke Serbia pada hari Selasa dan kemudian melanjutkan ke Hongaria.

Kunjungan Xi ke Eropa, yang pertama dalam lima tahun, bertujuan untuk membangun kembali hubungan di tengah ketegangan global.