Sempat Ditahan Delapan Bulan, Polisi India Bebaskan Burung Merpati Terduga Mata-Mata China

ERA.id - Kepolisian India membebaskan seekor merpati yang sempat ditahan lantaran diduga menjadi mata-mata China. Pembebasan itu dilakukan setelah merpati tersebut ditahan selama delapan bulan.

Burung merpati itu sebelumnya ditangkap di sebuah pelabuhan di ibu kota Mumbai dengan sebuah pesan yang ditulis mirip dengan tulisan China di bagian sayapnya.

"Awalnya, polisi telah mendaftarkan kasus mata-mata terhadap burung tersebut, namun setelah menyelesaikan penyelidikan, mereka membatalkan tuduhan tersebut," demikian laporan tersebut, dikutip AFP, Jumat (2/2/2024).

Menurut kantor Masyarakat untuk Perlakuan Etis terhadap Hewan (PETA) di India, penyelidikan terhadap merpati yang diduga mata-mata China itu memakan waktu selama delapan bulan.

"Penyelidikan tersebut memakan waktu selama delapan bulan dengan penuh ketegangan," katanya.

Burung yang tidak disebutkan namanya itu disimpan di rumah sakit kota sementara polisi melakukan penyelidikan. PETA India mengatakan polisi telah memberikan "izin resmi kepada rumah sakit untuk melepaskan merpati" pada hari Rabu.

Burung merpati tersebut adalah yang terbaru dari beberapa orang yang ditahan oleh pihak berwenang India karena dicurigai melakukan spionase atau mata-mata.

Petugas keamanan perbatasan menahan seekor merpati pada tahun 2016 setelah merpati tersebut ditemukan membawa pesan ancaman kepada Perdana Menteri Narendra Modi di dekat perbatasan India dengan musuh bebuyutannya, Pakistan.

Merpati lain ditahan di bawah penjagaan bersenjata pada tahun 2010 setelah ditemukan di wilayah yang sama dengan cincin di sekitar kakinya dan nomor telepon serta alamat Pakistan tertera di tubuhnya dengan tinta merah.

Para pejabat dalam kasus tersebut memerintahkan agar tidak seorang pun diizinkan mengunjungi merpati tersebut, yang menurut polisi mungkin sedang menjalankan "misi khusus untuk memata-matai".