Perempuan di Surabaya Diteror Foto Kelamin Mantan Teman Sekelas, Lapor Polisi dan Proses Lidik

ERA.id - Seorang perempuan mengaku resah selama 10 tahun diteror oleh seorang pria mengirim sebuah pesan hingga foto-foto bernada pelecehan di Surabaya.

Perempuan berisinia N (27) menceritakan kisahnya itu di akun media sosialnya yang kini viral. Bahkan, N saat ini sudah melaporkan ke kepolisian setelah mendapatkan dorongan banyak dari netizen.

N pun melaporkan ke Unit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jatim, Surabaya,  pada Jumat (17/5/2024) malam.

Perempuan N datang seorang diri melaporkan peristiwa yang dialaminya diteror puluhan tahun oleh pelaku berisinial AP yang merupakan teman sekolahnya sendiri.

“Pelaku ini adalah teman sekolah saya waktu masih SMP. Dia terobsesi kepada saya sejak masih sekolah,” kata N, Sabtu (18/5/2024).

Awal mulanya diteror, N menceritakan saat dirinya memberikan uang Rp5 ribu ke AP saat sekolah dulu, bertahun-tahun yang lalu. Ia melakukan itu karena merasa iba melihat pelaku tak punya uang jajan.

Padahal niat baik N ini sering dilakukannya banyak ke teman-temannya yang lain di sekolah. Tapi pemberian itu disalahartikan AP, sehingga pelaku menilai korban suka padanya.

“Kebaikan saya disalahartikan dikira saya suka. Dan saya pernah menolak pelaku dan dia mencoba untuk mendekati saya pada tahun 2014-2015, namun saya tolak dengan baik,” ucapnya.

Sejak saat itu, AP disebut membuat ratusan akun media sosial di Instagram dan akun X. Hampir setiap harinya AP mengirimkan pesan bernada godaan dan pelecehan ke N.

“Yang diteror cuma saya aja. Jadi dia bikin Twitter tapi following-nya cuma saya. Dia itu kepingin cuma saya yang melihat,” ungkapnya.

Parahnya lagi, pelaku mengirimkan foto kelaminnya ke korban. “Enggak menghitung (berapa pesan teror). Kadang sehari tiga kali tweet. Kadang sebulan berapa. Kadang dalam seminggu selalu ada. Ada foto-foto kelamin,” ucapnya.

Lebih lanjut AP menyampaikan, tak hanya di media sosial dia juga89 meneror dengan mendatangi rumah N langsung pada dini hari dan hanya berdiri hingga pagi. Pelaku juga sempat melempar barang ke rumah korban.

“Paling terburuk tahun 2018. Dia pernah melempar jam tangan mati, dan surat cinta. Saya bakar jam 06.00 WIB pagi.  Dia pernah jam 01.00 WIB pagi dia di depan rumah, berdiri sampai jam 04.00 WIB subuh,” ucapnya.

Bikin resah, keluarga N juga pernah memperingati AP secara langsung agar tak lagi meneror korban. Namun hal itu tak mempan. Pelaku terus melanjutkan perbuatannya.

Parahnya lagi, AP juga pernah mengancam akan membunuh siapa pun pria yang mendekati N. Hal ini jelas membuat korban tertekan secara psikis. Pasalnya dia akan melangsungkan pernikahan tak lama lagi.

Kisahya viral dan N memutuskan melaporkan AP, setelah 10 tahun mendapatkan teror. Selain itu, laporan ini dibuatnya juga karena ada support dari kekasihnya dan dorongan para netizen.

“Saya juga mau menikah. Dan saya didorong support sama pacar saya. Dan di sisi lain, banyak yang memang netizen Indonesia, yang support saya,” katanya.

Sementara itu, Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles Tampubolon mengatakan, pihaknya telah menerima laporan korban inisial N. Polisi akan bergerak cepat menangani perkara ini.

“Malam tadi membuat laporan dan setelah itu langsung dimintai keterangan, dari hasil keterangan korban kami langsung lidik,” kata Charles.