Australia Tangkap 1.000 Nelayan Ilegal Asal Indonesia, Terjaring Razia Saat Tangkap Teripang

ERA.id - Lusinan kapal penangkap ikan ilegal Indonesia dibakar oleh patroli Pasukan Perbatasan Australia (Border Force). Sedikitnya 1.000 nelayan ditangkap dalam dua operasi di utara Australia.

Komandan Operasi Perbatasan Kedaulatan Laksamana Muda Brett Sonter mengatakan lebih dari 200 perahu sudah disita oleh otoritas setempat. Penyitaan sekaligus penangkapan ini sehubungan dengan aksi penangkapan ikan ilegal yang dilakukan nelayan Indonesia.

"Lebih dari 200 perahu disita, 48 ditenggelamkan dan 1.000 nelayan ditangkap dalam dua operasi di utara Australia," katanya kepada Seven News, Jumat (24/5/2024).

Border Force mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan angkatan laut Indonesia untuk mengatasi masalah ini.

Menteri Kabinet Jason Clare mengeluarkan peringatan kepada operator penangkapan ikan untuk mematuhi peraturan tersebut. Tindakan ilegal itu, kata Clare, adalah hal serius di Australia.

"Penangkapan ikan ilegal adalah hal yang serius. Siapa pun yang datang ke halaman belakang rumah kami dan mencuri barang-barang dari halaman belakang rumah Anda adalah hal yang serius," katanya.

“Satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan membakar perahu mereka. Kirimkan pesan bahwa jika kamu melakukan ini, kamu akan kehilangan hal paling berharga yang kamu miliki, perahumu," tambahnya.

Dalam rekaman yang beredar, menunjukkan beberapa perahu di lepas pantai terbakar dan dilalap asap tebal berwarna abu-abu di lepas pantai Queensland dan wilayah Kimberley di Australia Barat.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kedatangan kapal ikan ilegal asal Indonesia yang menargetkan teripang dan sirip hiu, serta semakin banyaknya usaha penyelundupan manusia yang mencapai pantai Australia.

Rekaman ini disebarkan ke desa-desa di Indonesia yang diidentifikasi sebagai titik awal dari banyak pelayaran dalam upaya untuk mencegah calon nelayan ilegal.

Menteri Dalam Negeri Clare O'Neill mengatakan pemerintah bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia untuk memberantas aktivitas ilegal, dan telah menggelontorkan tambahan USD50 juta untuk otoritas sumber daya.

Australia memiliki sejarah puluhan tahun dalam membakar kapal-kapal yang dianggap beroperasi secara ilegal. Pada tahun 2021, Indonesia menghentikan patroli maritim gabungan dengan Pasukan Perbatasan Australia setelah kapal-kapal dibakar dalam keadaan serupa.