Tujuh Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Kebakaran, Pemilik Rumah Sakit Melarikan Diri
ERA.id - Tujuh bayi yang baru lahir dinyatakan tewas dalam insiden kebakaran di rumah sakit anak-anak di ibu kota India. Pemilik rumah sakit melarikan diri setelah insiden itu terjadi.
Petugas pemadam kebakaran Atul Garg mengatakan tim penyelamat membawa 12 bayi baru lahir dari rumah sakit itu ke fasilitas lain. Namun sayangnya lima bayi tewas akibat menghirup asap.
"Tim penyelamat membawa 12 bayi baru lahir dari rumah sakit ke fasilitas lain, tetapi lima di antaranya meninggal karena menghirup asap," kata Atul Garg, dikutip Al Jazeera, Minggu (26/5/2024).
"Lima orang lainnya selamat dan dirawat karena menghirup asap," tambahnya.
Kebakaran terjadi pada Sabtu malam di Rumah Sakit Perawatan Bayi di daerah Vivek Vihar, New Delhi. Tayangan televisi menunjukkan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di lantai pertama rumah sakit.
Suresh Kumar, petugas pemadam kebakaran lainnya, mengatakan api padam sekitar satu jam dan penyebabnya sedang diselidiki.
"Seluruh 12 bayi yang baru lahir diselamatkan dari rumah sakit dengan bantuan orang lain,” kata petugas polisi Surendra Choudhary, menambahkan bahwa ketika mereka sampai di rumah sakit, beberapa bayi telah meninggal.
Choudhary mengatakan pemilik rumah sakit melarikan diri setelah insiden itu terjadi. Namun pihak kepolisian memastikan akan menindak secara hukum terhadap pemilik rumah sakit itu.
"Pemilik rumah sakit anak-anak tersebut telah melarikan diri, tindakan hukum sedang diambil terhadap individu tersebut, yang belum diidentifikasi," ujarnya.
Sementara itu, jenazah bayi yang meninggal telah dipindahkan ke Rumah Sakit GTB New Delhi untuk pemeriksaan postmortem.
Insiden itu terjadi beberapa jam setelah lebih dari dua lusin orang, termasuk sedikitnya sembilan anak-anak, tewas dalam kebakaran besar di sebuah taman hiburan yang ramai di Rajkot di negara bagian Gujarat bagian barat. Dua orang ditangkap sehubungan dengan insiden itu.
Kebakaran sering terjadi di India, di mana para pembangun dan penduduknya sering kali mengabaikan undang-undang bangunan dan peraturan keselamatan.