Wiranto Minta Masyarakat Pantau Ceramah Radikal di Masjid

Jakarta, era.id - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta masyarakat segera melaporkan bila menemukan dugaan tindakan radikalisme dalam ceramah di sejumlah masjid ke pihak berwajib.

"Ada berita beberapa masjid yang terpapar dengan konsep radikalisme, ya kita tinggal jaga saja. Kalau ada kegiatan-kegiatan yang kira-kira menjurus ke radikalisme, lapor saja ke polisi karena ada aturan mainnya, ada UU-nya, ada hukumnya," ujar Wiranto di Hotel Grand Mercure, Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).

Wiranto juga mengimbau agar masyarakat untuk tetap damai dan rukun di tahun politik. Wiranto inginkan suhu politik saat ini tetap hangat-hangat dan sesekali panas, namun jangan sampai mendidih.

"Apalagi, sebentar lagi kita menghadapi natal dan tahun baru. Tentunya disini dibutuhkan kesadaran dan kearifan kita semua untuk tidak membuat kisruh negeri ini," ucap dia.

(Infografis/era.id)

Menurutnya, negeri ini tidaklah bebas yang sebebas-bebasnya. Meski demokrasi menjamin kebebasan, kebebasan tersebut tetap ada batasan dan aturannya. Jika batasan dan aturan itu ditabrak atau dilanggar, Wiranto menilai, negeri ini akan kacau.

"Itu tidak boleh karena kebebasan itu jangan sampai mengganggu kebebasan orang lain. Itu ada dalam UU kita," katanya.

Lanjutnya, Wiranto juga telah meminta aparat keamanan untuk menindak tegas siapa saja yang secara nyata melakukan tindakan yang radikal. Termasuk pula bagi mereka yang menggangu keamanan, mengganggu ketertiban, dan menggangu kerukunan bangsa.

"Sebab kalau sudah terjadi sesuatu yang lebih berat lagi itu harganya mahal sekali. Nilai yang harus kita bayar untuk sesuatu kekacauan itu mahal, jangan sampai kita ke sana," ucapnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto sebelumnya mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) NU bahwa ada 50 penceramah di 41 masjid lingkungan pemerintah terpapar radikal.

(Infografis/era.id)

Hasil survei yang dilakukan oleh P3M NU sebagai peringatan dini dan ditindaklanjuti dengan pendalaman serta penelitian lanjutan oleh BIN. "Masjidnya tidak radikal, tapi ada penceramahnya di masjid di lingkungan pemerintah semua di Jakarta," kata Wawan.

BIN memberikan peringatan dini atau early warning system dalam rangka meningkatkan kewaspadaan, tetap menjaga sikap toleran dan menghargai kebhinekaan.

Survei mengungkapkan sedikitnya 41 dari 100 masjid milik kantor pemerintah terindikasi radikal yang disebarkan melalui setiap ceramahnya. Dari 41 masjid tersebut, 17 di antaranya masuk dalam kategori radikal tinggi, 17 lainnya radikal sedang dan tujuh masjid berkategori radikal rendah.

Tag: wiranto radikal