Benarkah Blau Bisa Obati Gondongan?

ERA.id - Blau atau sabun mencuci baju berwarna biru telah lama dipercaya dapat mengatasi berbagai penyakit, salah satunya gondongan. Lantas, benarkah demikian?

Dokter spesialis anak lulusan Universitas Gajah Mada dr. Fitria Mahrunnisa Sp.A mengatakan, blau bisa digunakan untuk mengatasi gondongan hanyalah mitos yang berkembang di masyarakat. 

Pemakaian blau atau sabun untuk mencuci baju tidak bisa mengobati gondongan yang terjadi pada anak.

“Hanya mitos. Pemakaian blau tidak bisa mengurangi bengkak gondongan atau menyembuhkan mumps,” kata Fitria seperti dikutip Antara.

Gondongan atau mumps adalah penyakit yang menyerang kelenjar air liur yang disebabkan oleh infeksi virus Paramyxovirus. Penyakit ini tidak memiliki pengobatan khusus karena akan sembuh dengan sendirinya (self limiting disease).

Fitria mengatakan kemungkinan pada zaman dulu penggunaan blau pada anak yang gondongan adalah untuk mendapat efek seperti kompres dingin untuk memberikan rasa nyaman dari nyeri gondongan.

Padahal, pengobatan yang tepat untuk gondongan adalah dengan cara yang dapat meringankan gejala serta mencegah risiko komplikasi. Seperti halnya terapi obat demam serta memberi analgetik atau parasetamol untuk mengurangi nyeri dan demam pada anak.

“Anak juga perlu istirahat yang cukup, konsumsi air putih yang cukup serta mengonsumsi makanan yang lunak dan mengandung banyak air seperti sup, buah, kentang tumbuk, bubur agar mudah dikunyah,” katanya.

Dosen Fakultas Kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menyarankan untuk hindari konsumsi makanan yang merangsang air liur seperti makanan pedas dan asam.

Gondongan juga dapat dikompres air dingin sekitar 10-20 menit pada area yang bengkak untuk mengurangi nyeri.

Karena sifatnya yang dapat sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh, gondongan jarang menimbulkan komplikasi terutama jika sudah vaksinasi.

Namun dalam beberapa kasus, gondongan bisa menyebabkan keparahan seperti orchitis atau peradangan pada testis sekitar 20-50 persen pada laki-laki post pubertas, peradangan pada jaringan otak 15 persen kasus, radang pada pankreas 2-5 persen dan ketulian dapat terjadi pada satu banding 20.000 kasus.

Pencegahan terbaik adalah melakukan imunisasi gondongan yang dapat diberikan sejak usia 12 bulan bersamaan dengan vaksin campak dan rubella. Imunisasi bertujuan mengurangi komplikasi dan sakit lebih berat.

“Selain itu pencegahan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh dengan makan makanan bergizi, menjaga higienitas dengan mencuci tangan dan menghindari kontak dengan anak sakit serta istirahat yang cukup,” begitu penjelasan dokter di RS Haji Jakarta itu.