PAN Belum Solid Dukung Duet Khofifah-Emil di Pilgub Jatim

ERA.id - Khofifah Indar Parawansa berpeluang pisah jalan dengan Ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Emil Dardak, dalam Pemilihan kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2024, setelah beberapa partai menunjukkan gelagat tak solid mendukung mereka.

Berebut posisi menjadi calon pendamping Khofifah ditengarai menjadi alasannya. Hal itu terungkap usai pengurus DPD PDIP Jatim bertemu dengan DPW PAN Jatim di Surabaya, Selasa (4/6/2024) malam kemarin. Pertemuan itu digelar tertutup selama tiga jam lebih, sejak 20.36 WIB hingga pukul 22.56 WIB.

Intinya, pihak DPW PAN Jatim menyebut rekomendasi Khofifah-Emil Dardak masih belum final. Padahal sebelumnya, DPP PAN dan Ketua Umumnya Zulkifli Hasan telah menyerahkan surat keputusan (SK) dukungan ke Khofifah-Emil di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin (3/6/2024) lalu.

Ketua DPW PAN Jatim Ahmad Rizki Sadiq mengatakan dukungan PAN kepada Khofifah-Emil masih bersifat rekomendasi. “Itu bentuk rekomendasi kan belum surat keputusan, ya (masih bisa berubah),” kata Sadiq.

Sadiq menjelaskan, keputusan partainya masih bisa berubah, sebab PAN diketahui akan melangsungkan rapat kerja nasional (Rakernas) akhir Juni 2024 ini. Sementara tahapan pendaftaran calon Pilkada Jatim 2024 baru akan dibuka Agustus nanti.

“Yang jelas kan pendaftarannya masih bulan Agustus. PAN baru akan melaksanakan Rakernas di akhir bulan Juni. Masih banyak yang memang kami bicarakan dan kami matangkan,” ujarnya.

“Kami tunggu aja dinamikanya seperti apa, dan mudah-mudahan nanti pada waktunya di Agustus betul-betul lihat itulah janur kuningnya melengkung ke mana,” tambah Sadiq.

Apalagi, lanjutnya, salah satu partai koalisi pengusung Khofifah, yakni Gerindra, belum memberikan ‘tiket’ kepada Emil.

“Bu Khofifah sudah diundang ke DPP, Pak Emil juga sudah diundang ke DPP, tetapi kemudian pembicaraan tingkat lanjutan seperti apa? Partai koalisi bertemu secara langsung semuanya kan belum, jadi saya kira itu banyak hal yang masih bisa dibicarakan. Gerindra saya kira belum menyerahkan rekomendasi (untuk Emil),” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Budi Sulistyono atau Kanang mengatakan, partainya masih sangat terbuka dengan pihak manapun yang ingin membangun koalisi di Pilkada Jatim. Khususnya dengan PAN.

Kanang mengatakan, akhir-akhir ini PDIP Jatim intens berkomunikasi dengan PAN soal Pilgub Jatim dan Pilkada Kabupaten/Kota di Jatim. Meski pihaknya tahu, PAN telah menyerahkan rekomendasi atau SK dukungan ke Khofifah-Emil.

“Masih mungkin (berkoalisi dengan PAN di Pilkada Jatim) karena (pembicaraan) tadi ini kami pending. Ketika kami pending memungkinkan menjadi (memunculkan) rivalnya Khofifah. Itu semua mungkin, dinamika politik luar biasa,” kata Kanang.

Ia mengatakan, di periode 2024-2029, PDIP hanya memiliki 21 kursi di DPRD Jatim. Jumlah itu masih kurang dari syarat mengusung calon di Pilkada Jatim yaitu sebanyak 20 persen atau 24 kursi dari total keseluruhan kursi DPRD Jatim. Maka praktis, mereka membutuhkan partai lain untuk membangun koalisi.

“PDIP mengusung (calon) sendiri tidak bisa, maka kalau mau mengusung ini sedang dibicarakan dengan beberapa partai yang memungkinkan persyaratan masuk,” ucapnya.

Diketahui, duet Khofifah-Emil sudah mengantongi rekomendasi dari PAN, Golkar, Demokrat, Perindo dan PSI, untuk maju sebagai pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur di Pilkada atau Pilgub Jatim 2024. Sementara Gerinda baru memberikan rekomendasi baru hanya ke Khofifah.