Andovi da Lopez Soal Video Kritik MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah: Ini Bentuk Keresahan Gue!

ERA.id - Andovi da Lopez belum lama ini mencuri perhatian usai mengunggah video yang mengkritisi kebijakan Mahkamah Agung (MA) untuk mengubah aturan batas usia calon kepala daerah. Pada video tersebut, Andovi mengaku heran dan kesal kebijakan tersebut diputuskan.

Mengenai videonya yang viral tersebut, Andovi mengatakan bahwa ia hanya ingin mengeluarkan pendapat sebagai warga negara Indonesia. Ia mengaku peduli dengan kondisi negara ini sehingga memutuskan untuk bersuara.

“Bukan ngomel, mengeluarkan isi hati dan pendapat. Sebagai rakyat Indonesia yang peduli sama kondisi negara ini, ya gue berhak untuk berbicara dong,” kata Andovi da Lopez saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/6/2024).

Adik Jovial da Lopez itu menegaskan bahwa  video tersebut merupakan bentuk keresahannya atas apa yang terjadi pemerintahan Indonesia saat ini. Ia menegaskan resah dengan sistem yang berlaku.

“Ini bentuk keresahan gue terhadap apa yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. Gue sudah ngomong di video itu, gue nggak ada masalah sama orangnya, gue ada masalah sama sistemnya, itu saja,” tegasnya.

Menurut Andovi, siapa pun sebenarnya berhak untuk maju mencalonkan diri sebagai calon kepala daerah. Namun, mereka harus mengikuti peraturan yang sudah berlaku selama ini.

“Menurut gue siapa pun punya hak untuk maju sebagai representatif negara, mau itu walikota, wagub, DPR, asal mengikuti aturan. Itu saja, sesimple itu, apa yang gue omong nggak kontroversial,” tambahnya.

Sebelumnya perubahan aturan syarat usia calon kepala daerah ini begitu disorot karena disebut mendukung Kaesang Pangarep yang diduga akan maju di Pilgub DKI Jakarta. Andovi da Lopez mengatakan bahwa yang diduga memang belum resmi menyatakan mengikuti Pilgub, tetapi ia hanya kesal dengan aturan yang mendadak diubah oleh MA.

“Ini belum tentu terjadi, karena yang bersangkutan belum ngomong apa-apa, kalau dia mau maju sebagai wakil gubernur atau maju sebagai apa pun di Pilkada. Jadi again gue juga harus kritis sama diri sendiri karena beliau juga belum mengatakan secara resmi. Jadi ya kita nggak harus pesimis terhadap apa pun, kalau belum keluar secara resmi. Tetapi gue kemarin memang sebalnya sama pergantian syarat-syarat tertentu yang MA menyuruh KPU untuk mengganti beberapa hal, itu saja yang gue sebelin,” pungkas Andovi da Lopez.