Intip Harga Pasar Calvin Verdonk, Bek Kiri Rasa Eredivisie Pesaing Pratama Arhan

ERA.id - Sosok Calvin Verdonk menarik untuk disimak lebih jauh. Ia digadang-gadang bakal mengisi posisi bek kiri Timnas Indonesia di masa mendatang.

Bahkan Ketum PSSI Erick Thohir memastikan Calvin Verdonk siap diturunkan saat Timnas Indonesia jamu Filipina di laga terakhir putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (11/6) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Harga pasaran Calvin Verdonk lalu menjadi banyak sorotan. Sosok pemain keturunan ternyata punya harga pasaran di atas pemain lain di posisi serupa seperti Nathan Tjoe A-On, Pratama Arhan, dan Shayne Pattynama.

Pemain NEC Nijmegen kelahiran Dordrecht, Belanda, 6 April 1997 yang baru saja merampungkan proses sumpah WNI ini ternyata memiliki darah Indonesia dari sang ayah yang berasal dari Aceh dikutip dari transfermarket, Kamis (6/6/2024).

NEC Nijmegen merupakan tim di Liga teratas di Belanda atau Eredivisie. Bahkan Verdonk sukses membawa klubnya mengakhiri musim di posisi ke-6 di bawah tim papas atas Ajax Amsterdam.

Bermain sebagai bek kiri, dirinya juga mencatatkan torehan manis musim lalu dalam 33 laga dengan sumbangan 2 gol dan 2 assist.

Kehadiran Calvin Verdonk membawa angin segar bagi skuad asuhan Shin Tae-yong. Apalagi menambah daya saing kompetitif di posisi bek kiri atau wing-back makin sengit.

Di posisi itu sudah ada nama yang lebih dulu tenar langganan Timnas Indonesia seperti Arhan, Nathan Tjoe-A-On dan Shayne Pattynama.

Menilik pengalamannya, Verdonk bisa jadi pilihan utama STY di masa mendatang. Apalagi harga pasarannya juga jauh lebih tinggi senilai Rp43,45 miliar.

Jauh jika dibandingkan nilai pasar Pratama Arhan yang sebesar Rp4,35 miliar, Shayne dengan Rp 8,69 miliar, dan Nathan yang memiliki harga pasar Rp6,08 miliar.

Jika ketiganya digabung bahkan hanya memiliki nilai pasar sebesar Rp19,12 miliar. Masih lebih rendah terpaut nilai pasar Calvin Verdonk sendiri.

Kendati begitu, semua kembali lagi pada Shin Tae-yong. Bagaimana juga, pelatih lebih paham kebutuhan taktik dan strategi Timnas itu sendiri.

Laporan: Galih Ridwan