Standar Kecantikan Indonesia yang Menimbulkan Kesan Tidak Realistis pada Perempuan

ERA.id - Terdapat standar kecantikan di tiap negara yang telah lama mengakar dan mempengaruhi persepsi masyarakatnya. Lantas bagaimana dengan standar kecantikan Indonesia?

Standar kecantikan sering kali dikaitkan dengan ciri-ciri fisik tertentu, seperti kulit putih, rambut lurus, tubuh langsing, dan wajah yang proporsional. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan pergeseran nilai-nilai sosial, standar tersebut akan berubah.

Mengenal Standar Kecantikan Indonesia

Dilansir dari penelitian yang berjudul “Indonesian female beauty concept: Does it take into account the traditional values?”, standar kecantikan di Indonesia tidak jauh dari kebanyakan sosok perempuan yang ditampilkan di iklan, berikut di antaranya:

  1. Warna Kulit Gelap vs Terang

Iklan kecantikan di Indonesia sering menonjolkan perbandingan antara kulit gelap dan terang. Menurut penelitian, iklan produk kecantikan cenderung menggambarkan wanita dengan kulit lebih terang lebih cantik dibandingkan kulit gelap.

Kulit gelap dianggap mengurangi kepercayaan diri, interaksi sosial, dan peluang sukses dalam kehidupan cinta. Sebaliknya, kulit putih atau terang dianggap memberikan keuntungan lebih besar dalam peluang kerja, cinta, dan kehidupan pernikahan.

Hal ini kemudian menciptakan pandangan yang tidak adil dan rasis terhadap wanita Indonesia yang secara alami berkulit gelap. Hal tersebut juga dapat mempengaruhi harga diri mereka dan berbagai aspek kehidupan lainnya.

  1. Bentuk Tubuh: Kurus vs Gendut

Tubuh kurus juga dijadikan sebagai standar kecantikan. Padahal banyak studi menunjukkan dampak negatif penggunaan model kurus dalam iklan terhadap persepsi daya tarik fisik wanita.

Iklan-iklan yang membandingkan tubuh 'ideal' dengan tubuh lain yang masih kurus namun dianggap kurang ideal, kemudian dapat menciptakan standar yang tidak realistis bagi wanita.

Wanita tidak langsung dianggap tidak cantik (freepik)
  1. Tua vs Muda

Penelitian juga menunjukkan bahwa iklan produk kecantikan sering menampilkan model berusia muda. Bahkan dengan bantuan manipulasi digital, model akan terlihat lebih muda dan memiliki kulit lebih halus dari aslinya.

Selain itu, iklan biasanya juga menggambarkan usia muda sebagai usia yang diinginkan oleh semua wanita. Usia muda dikaitkan dengan daya tarik, kecantikan, kesuksesan dalam karir, dan idealisasi dari anak-anak.

Namun sebaliknya, wanita yang terlihat tua cenderung diabaikan. Usia tua dianggap membuat wanita kurang menarik dan kurang bahagia. Tanda-tanda penuaan seperti keriput dianggap memalukan dan harus ditutupi (yang kemudian memunculkan produk kecantikan tertentu).

Pesan yang kemudian dijadikan standar kecantikan ini mempengaruhi bagaimana wanita menghadapi penuaan dini. Hal tersebut membuat usia menjadi topik yang tabu untuk dibicarakan, terutama dengan lawan jenis.

Iklan, alih-alih mempromosikan cara normal untuk menua, berbagai produk kecantikan justru mendorong wanita untuk takut terhadap proses alami ini. Penuaan dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan.

Maka jangan kaget jika kemudian banyak muncul tren operasi kosmetik dan suntikan botox di kalangan publik figur yang memperlihatkan pengaruh konsep usia muda pada wanita.

Penelitian tentang standar kecantikan wanita Indonesia tersebut menyimpulkan, jika kecantikan wanita harus didefinisikan dengan berbagai cara. Hal tersebut lantaran Indonesia terdiri dari beragam suku yang memiliki karakteristik fisik yang berbeda.

Namun iklan tentang berbagai produk kecantikan, yang menempatkan satu pandangan tunggal tentang kecantikan wanita, membuatnya tidak realistis, tidak sehat, dan bahkan tidak nyata.

Penelitian menyimpulkan jika tidak seharusnya ada satu standar dalam mendefinisikan kecantikan wanita, karena satu-satunya nilai tradisional Indonesia tentang wanita Indonesia adalah keberagaman itu sendiri.

Selain standar kecantikan Indonesia, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…