Rusia dan Korea Utara Resmi Jalin Kemitraan Baru, Janji Saling Bantu Bila Satu Negara Diserang

ERA.id - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani kemitraan baru yang mencakup janji saling membantu satu sama lain bila satu negara diserang.

Perjanjian itu disepakati saat Putin mengunjungi Korea Utara untuk pertama kalinya dalam 24 tahun. Menurut para pemimpin dua negara itu, perjanjian tersebut mencakup bidang-bidang termasuk keamanan, perdagangan, investasi, serta hubungan budaya dan kemanusiaan.

Kesepakatan baru ini pun menandai hubungan terkuat antar Moskow dan Pyongyang sejak Uni Soviet runtuh pada tahun 1991. Kedua pemimpin menggambarkan perjanjian tersebut sebagai peningkatan besar dalam hubungan mereka.

Kim mengatakan bahwa kesepakatan tersebut adalah perjanjian terkuat yang pernah ada antara kedua negara, menempatkan hubungan pada tingkat aliansi, dan berjanji memberikan dukungan penuh terhadap perang Rusia di Ukraina.

Meski demikian, belum jelas seperti apa bentuk dukungan yang akan diberikan Kim kepada Rusia. Hal ini lantaran pernyataan tersebut serupa di masa lalu.

Sementara Putin mengatakan bahwa ini adalah dokumen terobosan yang mencerminkan keinginan bersama untuk membawa hubungan ke tingkat yang lebih tinggi.

"Kami sangat menghargai dukungan Anda yang konsisten dan tak tergoyahkan terhadap kebijakan Rusia, termasuk terhadap Ukraina," kata Putin dalam pidato pembukaan sebelum dimulainya perundingan, dikutip TASS, Rabu (19/6/2024).

Selain keamanan, Putin mengatakan kemitraan tersebut mencakup kerja sama di bidang politik, perdagangan, investasi, budaya dan kemanusiaan, serta keamanan. Dia menambahkan bahwa Rusia tidak akan mengesampingkan pengembangan kerja sama teknis militer dengan Korea Utara berdasarkan perjanjian tersebut.

Menurut situs web Kremlin, kedua pemimpin juga menandatangani perjanjian mengenai pembangunan jembatan jalan di perbatasan bersama, dan perjanjian lainnya mengenai kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan kedokteran, dan sains.

"Saya yakin hal ini akan menjadi kekuatan pendorong yang mempercepat terciptanya dunia multipolar baru," ujar Kim.

Diketahui kedatangan Putin ke Korea Utara ini merupakan pertama kalinya dalam 24 tahun terakhir. Putin terakhir kali mengunjungi Pyongyang pada tahun 2000 untuk meningkatkan hubungan dengan ayah Kim, Kim Jong Il.

Setelah meninggalkan Korea Utara pada hari Rabu, Putin diperkirakan akan mengunjungi Vietnam, yang meningkatkan hubungannya dengan AS selama kunjungan Presiden Joe Biden tahun lalu.