Soal Bantuan Senjata ke Korea Utara dari Rusia, AS Perketat Pertahanan dengan Sekutu Asia

ERA.id - Departemen Luar Negeri AS menyuarakan kekhawatiran atas pidato Presiden Vladimir Putin bahwa Rusia mungkin menyediakan senjata bagi Korea Utara. AS pun siaga menjaga pertahanan dengan sekutunya, Korea Selatan.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller mengatakan Washington sedang bekerja bersama sekutunya di Asia untuk menanggapi ancaman dari Pyongyang. Ancaman ini menyusul kesepakatan baru yang dibuat oleh Rusia dan Korea Selatan beberapa waktu lalu.

"Ini sangat memprihatinkan," kata Miller, dikutip Anadolu, Jumat (21/6/2024).

Miller beranggapan bahwa langkah Rusia yang ingin memberi bantuan senjata kepada Korea Utara bisa mengganggu stabilitas Semenanjung Korea. Bukan hanya itu saja, hal ini juga berpotensi melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang juga didukung oleh Moskow.

"Itulah sebabnya kami akan terus bekerja sama dengan sekutu kami di kawasan tersebut, Korea Selatan, Jepang, dan negara-negara lain untuk menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara," tegasnya.

Berdasarkan perjanjian kemitraan baru yang ditandatangani setelah pertemuan puncak antara para pemimpin kedua negara, Rusia dan Korea Utara berjanji untuk saling memberikan bantuan militer "tanpa penundaan" jika salah satu pihak diserang oleh negara ketiga.

Perjanjian kemitraan strategis komprehensif tersebut ditandatangani Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, setelah keduanya melakukan pembicaraan di Pyongyang, pada Rabu (19/6).

KCNA melaporkan bahwa perjanjian itu mengharuskan kedua pihak untuk tidak menandatangani kesepakatan dengan negara ketiga yang melanggar kepentingan inti pihak lain, atau berpartisipasi dalam tindakan tersebut.