Apakah Keju Baik Dikonsumsi Setiap Hari dan Bagaimana Tips Mengkonsumsinya?
ERA.id - Keju menjadi bahan makanan tak terpisahkan dari berbagai hidangan di seluruh dunia. Di balik kelezatannya, apakah keju aman untuk dikonsumsi setiap hari?
Dari camilan ringan hingga hidangan utama yang lezat, keju selalu berhasil memanjakan lidah. Melalui artikel ini akan dibahas manfaat dan potensi bahaya dari konsumsi keju harian.
Apakah Keju Baik Dikonsumsi Setiap Hari?
Dilansir dari British Heart Foundation, keju adalah sumber protein dan kalsium yang baik, tetapi sering kali tinggi lemak jenuh dan garam. Ini berarti mengonsumsi terlalu banyak keju dapat menyebabkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Konsumsi keju tiap hari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Ukuran porsi standar konsumsi keju adalah 30g atau seukuran kotak korek api kecil atau dua setengah domino.
Pertanyaannya, apakah harus menghindari konsumsi keju? Pada kenyataan, Anda tidak perlu mengeluarkan keju dari diet harian Anda, tetapi jika Anda memiliki kolesterol atau tekanan darah tinggi maka kurangi konsumsi keju tinggi lemak.
Perlu diketahui, sebuah porsi keju 30g menyediakan tujuh persen dari kalori harian Anda, yang berarti dapat mengandung lebih banyak garam daripada sebungkus keripik.
Bagaimana cara mengonsumsi keju yang sehat?
Porsi Kecil
Pertahankan porsi keju harian Anda agar tidak berlebihan. Anda juga dapat mennimbang jumlah keju yang tiap hari dikonsumsi.
Pilih Keju Rendah Garam
Beberapa jenis keju seperti roquefort, halloumi, feta, dan keju singles lebih asin daripada air laut. Meski mengandung kalsium dan protein, konsumsilah keju dalam jumlah sedang.
Gunakan Keju Rendah Lemak
Menggunakan keju rendah lemak seperti mozzarella, feta, cottage cheese, atau keju rendah lemak lainnya akan mengurangi asupan lemak jenuh.
Apakah Perlu Keju?
Mempertimbangkan konsumsi keju dari awal dapat membantu, karena makanan olahan keju sering mengandung lemak yang tinggi. Untuk itu, luangkan waktu untuk berhenti dan bertanya apakah hidangan Anda benar-benar membutuhkan keju atau tidak.
Apakah Bisa Seseorang Kecanduan Keju?
Kenyataannya, penelitian menunjukkan bahwa kasein (protein yang ditemukan dalam produk susu dan sangat terkonsentrasi dalam keju) dapat melepaskan opiat yang disebut kasomorfin saat dicerna.
Opiat dapat mengirimkan sinyal kenyamanan ke otak secara tidak langsung melalui hormon. Namun, Otoritas Keamanan Pangan Eropa mempertanyakan apakah kasomorfin dapat ditransfer melalui usus ke aliran darah atau otak.
Jika Anda makan banyak keju, Anda mungkin terbiasa dengan rasa asin atau kebiasaan memakannya pada waktu tertentu. Untuk itu, segera sadari pola makan Anda dan kurangi konsumsi secara bertahap.
Mitos Keju Rendah Lemak Tidak Enak
Terdapat kesalahpahaman umum yang menyatakan keju rendah lemak berarti kurang lezat. Untuk itu, ada baiknya memulai mencoba berbagai merek untuk menemukan yang Anda sukai.
Ingatlah bahwa 'rendah lemak' tidak selalu berarti 'sedikit lemak', karena hanya berarti 25 persen lebih sedikit lemak daripada versi aslinya.
Untuk itu, selalu periksa label untuk melihat apakah kandungan lemaknya tinggi (lebih dari 17,5g/100g), sedang (3,1–17,5g/100g), atau rendah (3g atau kurang/100g).
Anda juga bisa memasak dan memanggang dengan keju rendah lemak, meskipun jenis keju keras rendah lemak mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk meleleh. Maka Anda dapat memarut halus dan lelehkan dengan api kecil.
Selain apakah keju baik dikonsumsi setiap hari, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…