Profil Tanri Abeng, Menteri BUMN Era Soeharto yang Tutup Usia
ERA.id - Dunia ekonomi Indonesia berduka atas berpulangnya Tanri Abeng pada usia 82 tahun. Mari bahas profil Tanri Abeng lebih dalam mengenai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada masa pemerintahan Presiden Soeharto ini.
Kepergian Tanri Abeng adalah kehilangan besar bagi Indonesia. Untuk menghormati semangat dan dedikasinya mari kita bahas lebih mendalam melalui artikel berikut ini:
Profil Tanri Abeng
Yatim Piatu Sejak Kecil
Tanri Abeng lahir di sebuah desa di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. Namun pada usia 10 tahun, kedua orang tuanya meninggal dunia, dan membuat Tanri untuk tinggal bersama kerabatnya di Makassar.
Riwayat Pendidikan
Tanri ternyata bukan orang sembarangan, hal ini dibuktikan dengan riwayat pendidikannya yang banyak dihabiskan di luar negeri, sebagai berikut:
- Lulus SLA di Makassar
- Ikut program AFS Exchange di Amerika Serikat
- S1 di Universitas Hasanuddin hingga semester 5
- S2 MBA di University at Buffalo, New York, Amerika Serikat
- Mengikuti program management training Union Carbide di Amerika Serikat
Perjalanan Karir
Tanri Abeng, memulai perjalanan bisnisnya di PT Union-Carbide Indonesia di tahun 1960-an dan sukses mencapai puncak karirnya sebagai Presiden Direktur di PT Perusahaan Bir Indonesia di tahun 1979.
Hingga kemudian di tahun 1991, Tanri bergabung dengan Grup Bakrie dan menunjukkan kepiawaiannya dengan menghasilkan lonjakan penjualan tahunan yang fantastis.
Tanri juga dipercaya sebagai Komisaris Utama & Komisaris Independen Bio Farma Group hingga akhir hayatnya. Selain itu, Tanri juga pernah menjabat posisi penting di berbagai perusahaan besar, seperti Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) dan Komisaris Utama Telkom.
Menjabat Menteri BUMN Era Orde Baru
Tanri Abeng adalah mantan menteri era Soeharto yang menjabat Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan.
Diakui oleh Dahlan Iskan, pada mulanya sosok Tanri Abeng menarik perhatian Presiden Soeharto. Kagum dengan sepak terjangnya, Soeharto memanggil Tanri untuk berdiskusi mengenai pengelolaan perusahaan negara.
Dari diskusi Soeharto dengan Tanri kemudian muncul ide cemerlang untuk membentuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Berkat ide tersebut, Tanri Abeng dipercaya untuk menjadi Menteri BUMN yang pertama di Indonesia.
Perlu diketahui, sebelumnya perusahaan negara dikelola oleh berbagai kementerian teknis terkait. Contohnya, perbankan di bawah Menteri Keuangan, industri di bawah Menteri Perindustrian, Panca Niaga di bawah Menteri Perdagangan, dan PLN di bawah Menteri PU.
Karir dalam Politik
Dilansir dari Wikipedia, Tanri Abeng memulai karirnya di dunia politik pada tahun 1991 sebagai anggota MPR mewakili Golkar. Puncak karir politiknya adalah ketika dirinya ditunjuk sebagai Menteri BUMN pada Kabinet Pembangunan VII dan VIII.
Setelah pensiun dari dunia politik, Tanri Abeng mendirikan Universitas Tanri Abeng di tahun 2011. Perlu diketahui, universitas ini didirikan dengan dana dari hasil penjualan Hotel Aryaduta Makassar.
Kemudian di tahun 2012, Tanri Abeng menjabat sebagai CEO OSO Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, perkebunan, transportasi, properti, dan hotel.
Menulis Buku
Setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri, Tanri Abeng banyak memanfaatkan waktunya untuk mengembangkan pemikiran dan pendidikan di bidang manajemen, termasuk menulis buku.
Salah satu karyanya adalah buku berjudul "Dari Meja Tanri Abeng: Managing atau Chaos," yang diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan pada tahun 2000.
Selain profil tanri abeng, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…