Kubu Jokowi-Ma'ruf Punya Tim Khusus saat Kampanye
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Verry Surya Hendrawan mengatakan, tim ini bertugas untuk menyiapkan dan menganalisis hasil dari kunjungan paslon nomor urut ke satu daerah saat kampanye.
"Kami sekarang bentuk tim advance yang tugasnya datang terlebih dahulu untuk mengkondisikan suasana di daerah atau dengan tim lokal sampai dengan kedatangan paslon sampai pasca 2-3 hari mereka kembali ke Jakarta," kata Verry saat ditemui di tengah acara Hari Antikorupsi Sedunia di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Tim ini dipimpin oleh dia, dan dua orang dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, yaitu Abdul Kadir Karding dan Loedwijk Freidrich Paulus. Mereka melakukan analisis setiap minggu dari data tim ini untuk ditindaklanjuti pada kesempatan selanjutnya.
"Tiap Senin kita ada rapat, dan paparan. Nanti pleno hari Rabu bahas apa yang akan dan sudah dilakukan," jelasnya.
Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf
Berdasarkan survei internal, kata Verry, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan di beberapa daerah. Namun, Sekjen PKPI itu enggan memaparkan daerah mana saja yang dimaksud. Meski begitu, kata dia, secara nasional, berdasarkan hasil survei internal suara paslon nomor urut 01 itu justru meningkat.
"Analisis kami lengkap, tapi secara nasional kami naik. Yang disebut turun tadi memang ada beberapa daerah kami cermati elektabilitas Pak Jokowi 2014 kalah," ungkap Verry.
Salah satu daerah yang sempat disebut Verry adalah Provinsi Lampung. Tapi, setelah Jokowi dan Ma'ruf berkunjung ke sana, elektabilitasnya pun meningkat.
"Yang sudah capai target, Lampung. Setelah pak Jokowi, kemudian Ma'ruf datang langsung naik," ungkapnya.
Sementara untuk wilayah lain seperti Jawa Barat dan Banten, timses Jokowi-Ma'ruf kini terus berusaha untuk meningkatkan elektabilitas pasangna itu di sana. Verry bilang, wilayah ini menjadi tugas cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin untuk mendulang suara di sana.
"Kiai Ma'ruf terus bergerak, masih ada disparitas antara yang kita harapkan dan angka saat ini. Kita targetkan 70 persen, masih kurang dari target," kata dia.