Suami BCL Diperiksa Terkait Kasus Penggelapan Uang Rp6,9 Miliar Kamis Depan
ERA.id - Polisi menyampaikan suami artis Bunga Citra Lestari (BCL), Tiko Aryawardhana akan diperiksa terkait kasus dugaan penggelapan dana perusahaan senilai Rp6,9 miliar pada Kamis (11/7/2024) depan di Polres Metro Jakarta Selatan.
"Terlapor saudara TP sudah dikirimkan surat panggilan sebagai saksi untuk nanti diminta hadir oleh penyidik, memberikan keterangan tanggal 11, 11 Juli ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi di kantornya, Selasa (9/7/2024).
Namun, belum diketahui apakah Tiko bakal memenuhi panggilan atau tidak. Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini hanya menyebut kasus ini telah naik ke tahap penyidikan.
"Jadi proses penyidikan masih berlangsung, jadi mohon waktu penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan masih bekerja," tambahnya.
Sebelumnya, polisi menyebut kasus suami BCL diduga melakukan penggelapan dana berawal ketika Tiko dan mantan istrinya membuat restoran bersama-sama.
"Bahwa awalnya pelapor AW bersama saudara TP mendirikan PT Arjuna Advaya Sanjana yang bergerak di bidang jasa makanan dan minuman berupa restoran dengan Harlow Brasserie," kata Kombes Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (4/6).
Restoran di kawasan Jakarta Selatan ini didirikan pada 9 Maret 2015 lalu. Posisi Tiko di perusahaan itu sebagai direktur. Sementara Arina menjadi komisaris. Ketika PT Ajuna Advaya Sanjana didirikan, Arina menyetorkan modal Rp2 miliar yang dimasukkan ke dalam deposito berjangka.
Deposito itu lalu digadaikan di sebuah bank hingga akhirnya restoran tersebut berjalan hingga Juli 2019. "Lalu pada bulan Juni 2021 saat pelapor AW bercerai dengan saudara TP, pelapor menemukan dokumen laporan keuangan restoran Harlow Brasserie tahun 2017. Namun saat pelapor mencocokan dengan data laporan keuangan restoran Harlow Brasserie yang ia miliki ternyata terdapat selisih sejumlah Rp140 juta," ucapnya.
Ade lalu menjelaskan Arina mengecek tiga rekening perusahaannya. Hasilnya, didapati jika terdapat beberapa transaksi janggal dan tidak jelas diperuntukkannya.