Ketahui Ciri-ciri Tongue-Tie dan Bahayanya pada Bayi

ERA.id - Salah satu sebab bayi kesulitan untuk menyusu di awal-awal kelahirannya bisa dimungkinkan karena tongue tie. Dalam jangka panjang, jika tidak segera diatasi, kondisi lidah ini dapat berdampak terhadap kemampuan bayi untuk makan, menelan, ataupun berbicara. Simak ciri-ciri tongue-tie pada bayi di bawah ini.

Pengertian Tongue Tie

Dilansir dari laman resmi Healthline, Tongue tie merupakan kelainan bentuk frenulum lidah yang sangat pendek dan kaku. Frenulum adalah jaringan tipis yang terletak di bawah lidah bagian tengah dan terhubung dengan dasar mulut.

Tongue tie pada bayi juga dikenal dengan istilah lidah pendek atau ankyloglossia. Bentuk lidah yang pendek membuat bayi baru lahir sulit menyusu karena tidak dapat melekat dengan benar pada puting. Akibatnya, bayi sulit menggunakan lidahnya untuk menyedot asi.

Kondisi ini juga berpengaruh terhadap kemampuan makan. Sebab kondisi ini menjadikan bayi sulit untuk menjulurkan lidah atau mengangkat lidahnya ke atas, dari kanan ke kiri, dan sebaliknya karena lidahnya tidak memiliki jarak dengan bagian bawah mulut.

Penyebab Tongue Tie pada Bayi

Tongue tie yang dialami bayi termasuk kondisi bawaan lahir. Dengan kata lain, kelainan pada lidah ini sudah ada sejak bayi masih berkembang dalam kandungan. Kondisi lidah pendek umumnya diturunkan dalam keluarga dan cenderung lebih banyak terjadi pada bayi berjenis kelamin laki-laki.

Pada umumnya, lidah bayi sudah mulai terbentuk di dalam kandungan sekitar minggu ke-7 kehamilan, saat langit-langit mulut hampir selesai.

Pada awal proses pembentukannya, lidah bayi memang terbentuk menyatu dengan jaringan mulut. Namun seiring pertumbuhan janin, jaringan lidah akan terpisah dari bagian bawah mulut secara alami. Frenulum yang ada di bawah lidah juga akan menyusut sehingga akhirnya terbentuk lidah secara normal.

Namun, pita jaringan atau frenulum yang terjadi pada beberapa bayi tetap tebal sehingga lidahnya tidak terpisah dari dasar mulut. Inilah yang menyebabkan tongue tie pada bayi.

Ilustrasi bayi sehat (foto: Pixabay/DivvyPixel)

Ciri-Ciri Tongue Tie pada Bayi?

Sedangkan ciri-ciri atau gejala tongue tie pada bayi yang bisa Anda ketahui, antara lain:

  • Ketika lidahnya menjulur, ujung lidah berbentuk hati.
  • Ujung lidah bayi tidak mampu mencapai langit-langit mulutnya atau berada jauh dari tepi bibir bawahnya.
  • Lidah bayi tidak mampu bergerak ke samping.
  • Bayi kesulitan untuk menempelkan mulutnya pada payudara ibunya.
  • Bayi mengeluarkan bunyi ‘klik’ saat menyusu.
  • Bayi sering mengeluarkan suara mengecap ketika makan.
  • Bayi lebih sering mengunyah daripada menghisap saat menyusu.
  • Berat badan bayi tidak bertambah.

Anda juga dapat mengetahui apakah anak Anda memiliki lidah yang pendek dari kondisi puting setelah menyusui. Jika puting Anda terlihat seperti terjepit dan terasa sakit atau lecet setelah menyusui, bisa jadi bayi mengalami tongue tie.

Apakah Tongue Tie Berbahaya?

Tongue tie merupakan kelainan bawaan yang mengakibatkan terbatasnya pergerakan lidah. Berdasarkan ketebalan frenulum dan tingkat keparahannya, tongue tie dapat menimbulkan beberapa masalah pada bayi yang baru lahir.

Jika pita frenulum semakin kaku dan pendek, bayi akan semakin sulit menggerakkan lidahnya. Kondisi ini biasanya akan berdampak kepada cara bayi mengisap dan menelan ASI, sehingga rentan menjadikan bayi tidak ingin menyusu dan menyebabkan kekurangan gizi.

Pada beberapa bayi, kondisi lidah pendek juga bisa berdampak pada tumbuh kembang si Kecil. Hal ini juga termasuk bagaimana cara bayi makan dan mengucapkan kata yang kurang jelas saat sudah dapat berbicara nanti.

Selain itu, masalah tongue tie bayi juga dapat berdampak pada Anda ketika menyusuinya. Sebab, bayi yang mengalami masalah ini justru akan secara natural menggunakan gusinya untuk menekan dan menahan puting, seperti menggigit, bukan menggunakan lidahnya. Sehingga, mungkin Anda akan mengalami nyeri dan lecet pada puting setiap menyusui si Kecil.

Demikianlah ulasan tentang ciri ciri tongue-tie pada bayi yang harus dipahami. Semoga bermanfaat.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…