Bahlil Lupa Nilai PMDN dan Sesumbar IKN Akan Banjir Investor Usai 17 Agustus
ERA.id - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengaku lupa nilai investasi untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"(Nilai investasi) PMDN? Aduh saya lupa," ujar Bahlil di IPDN, Kamis (11/7/2024).
Kendati lupa, Bahlil menyebut investasi dalam negeri yang sudah masuk di IKN terdiri dari perhotelan, restoran, rumah sakit, gedung pertemuan, sarana olahraga, serta fasilitas umum.
"Tapi yang jelas semua investasi hotel, kemudian fasilitas umum, restoran, rumah sakit, gedung pertemuan, sarana olahraga. Itu semuanya masuk dalam PMDN," ucapnya.
Bahlil menambahkan, PDMN berada di klaster pertama IKN seperti hal kawasan Sarinah dan Menteng apabila di Jakarta. Menurutnya, klaster pertama itu menjadi daerah inti di IKN.
"Di klaster pertama ini adalah semacam kalau istana itu Sarinah, Menteng. Karena kami pikir bahwa ini klaster yang sangat inti," kata dia menambahkan.
Terkait Penanaman Modal Asing (PMA), Bahlil menempatkan investasi asing di klaster kedua. Alasannya, Bahlil menginginkan klaster pertama hanya dimiliki oleh orang Indonesia.
"Kemarin di DPR, saya sampaikan bahwa untuk klaster pertama totalnya semua PMDN, kedua baru PMA. Klaster pertama karena tempatnya sangat strategis, harus dimiliki oleh orang Indonesia semua," tuturnya.
Bahlil menegaskan, tidak ada investor yang menunggu dan mengamati untuk menanamkan modalnya di IKN setelah 17 Agustus 2024. Mengingat, hasil Pemilu 2024 sudah diumumkan, sehingga investor tidak lagi wait and see.
"Karena kita Pemilu kan hampir semua terjadi wait and see. Negara manapun yang ketika melakukan Pemilu pasti akan terjadi perlambatan," ucapnya