Pidato di Depan Kongres AS, Netanyahu Terang-Terangan Minta Bantuan Senjata Demi Musnahkan Hamas
ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyinggung soal perang di Jalur Gaza di hadapan anggota parlemen Amerika Serikat. Netanyahu meminta agar Amerika Serikat memberikan bantuan senjata demi menyelesaikan perang lebih cepat.
Berbicara di Kongres AS, Netanyahu dengan tegas menuntut kemenangan total di Gaza atas Hamas. Dia bersikukuh tidak akan mengentikan serangan sampai tujuannya menghancurkan Hamas tercapai.
"Beri kami alat yang kami perlukan, dan kami akan menyelesaikan pekerjaan ini. Israel akan berperang sampai kita menghancurkan kemampuan militer Hamas dan kekuasaannya di Gaza, serta memulangkan semua sandera kita," kata Netanyahu, dikutip AFP, Kamis (25/7/2024).
"Itulah arti kemenangan total. Dan kami akan puas dengan apa pun yang kurang dari itu," sambungnya.
Selain meminta bantuan senjata di depan anggota parlemen AS, Netanyahu juga menyasar Pengadilan Kriminal Internasional yang menuduh Israel sengaja memotong makanan untuk masyarakat di Gaza. Netanyahu menegaskan tuduhan itu hanya omong kosong belaka.
"Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional dengan malu-malu menuduh Israel sengaja membuat rakyat Gaza kelaparan. Ini benar-benar omong kosong," tegasnya.
Netanyahu juga membantah Israel memblokir bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza dan menuduh Hamas mencuri bantuan yang dikirimkan untuk masyarakat Palestina.
"Jika ada warga Palestina di Gaza yang tidak mendapat cukup makanan, itu bukan karena Israel memblokirnya. Itu karena Hamas mencurinya," katanya.
Di sisi lain, PBB dan kelompok-kelompok bantuan internasional telah berulang kali menyuarakan peringatan atas pembatasan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan, penolakan terhadap pergerakan maju setelah konvoi memasuki Gaza, dan serangan berulang-ulang Israel terhadap konvoi ketika mereka berupaya melakukan pengiriman yang sangat dibutuhkan.
Lalu, Netanyahu juga menjabarkan fakta soal jumlah korban yang paling sedikit atas perang itu terletak di Rafah.
"Terlepas dari semua kebohongan yang Anda dengar, perang di Gaza memiliki rasio korban kombatan dan non-kombatan terendah dalam sejarah peperangan perkotaan. Anda ingin tahu di mana rasio korban terendah di Gaza? Suhu terndah ada di Rafah," ujarnya.
Dia juga mengatakan visinya untuk daerah kantong Palestina adalah Gaza yang didemiliterisasi dan dideradikalisasi. Israel, kata Netanyahu, tidak berusaha untuk menduduki kembali Gaza di masa depan.
Tetapi Israel akan tetap mengontrol keamanan di Gaza demi mencegah bangkitnya teror dan ancaman bagi Israel.
"Israel tidak berusaha untuk memukimkan kembali Gaza, tetapi di masa mendatang, kita harus tetap mengontrol keamanan di sana untuk mencegah bangkitnya kembali teror, untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," katanya.
Netanyahu tiba di Washington pada Senin (22/7) malam, sehari setelah Presiden Joe Biden mengakhiri kampanye pemilihan presidennya kembali dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.