Sikap La Nyalla Harus Jadi Pembelajaran Politik
Tapi, di Pilpres 2019 ini, La Nyalla berada di barisan Jokowi dan menyatakan telah bertobat.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan, sikap dan pengakuan La Nyalla bisa dijadikan sejarah dan pembelajaran politik bagi masyarakat. Kata dia, kejujuran seperti ini harus jadi pelajar berpolitik di Indonesia.
"Dengan pengakuan Pak La Nyalla, tentu kita apresiasi sebagai satu hal yang jujur dan terima kasih pada Pak La Nyalla karena ini akan jadi bagian sejarah dan pendidikan bagi masyarakat kita," kata Karding saat dihubungi wartawan, Selasa (12/12/2018).
Supaya kalian tahu, dalam kunjungannya ke kediaman Ma'ruf Amin, Selasa (11/12) kemarin, La Nyalla mengatakan, dirinya kini mengalihkan dukungannya kepada paslon nomor urut 01.
Mantan Ketua Umum PSSI ini bilang, dirinya yang dulu menyerang Jokowi kini berbalik memberikan dukungan karena calon petahana itu terbukti seorang muslim yang taat.
"Kalau soal Islam lebih hebat Pak Jokowi. Pak Jokowi berani mimpin salat. Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Enggak berani. Ayo, kita uji ke-Islamannya Pak Prabowo," ujar La Nyalla.
La Nyalla Mattalitti berkunjung ke rumah cawapres nomor urut 02 Ma'ruf Amin. (Wardhany/era.id)
Dia mengatakan, siap berusaha membantu pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 khususnya wilayah Jawa Timur. Apalagi ia bersama relawannya yang bernama Rumah Rakyat Jokowi telah bergerak secara door to door.
"Pokoknya anda tahu Pak jokowi menang di Jawa Timur. Kalau dulu menangnya hanya 800 ribu, sekarang lebih jauh lagi. Targetnya saya Pak Jokowi harus menang 70 persen di atas," kata dia.
Tak hanya itu, La Nyalla juga bercerita jika dirinya telah meminta maaf kepada capres nomor urut 01 Joko Widodo karena pernah membuat berita hoaks jika Jokowi merupakan PKI dan membuat berita hoaks jika sebenarnya Jokowi beragama Kristen. Saat itu, kata La Nyalla dirinya sengaja melakukan itu karena dirinya adalah oposisi.