Peluang Ganti Cak Imin Jadi Ketum, Eks Sekjen PKB: DPW dan DPC Sedang Memantau DPP

ERA.id - Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy mengatakan, saat ini pengurus PKB di daerah tengah memantau perkembangan situasi antara partainya dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Hal itu untuk melihat apakah ada dorongan untuk mengganti Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dari jabatan ketua umum.

Diketahui, hubungan PKB dan PBNU belakangan memanas. PBNU ingin mengembalikan PKB menjadi milik NU.

"DPW dan DPC itu sedang memantau perkembangan DPP PKB seperti apa, memantau perkembangan PBNU seperti apa," kata Lukman di Kantor PBNU, Kramat, Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Dia lantas menyinggung, Cak Imin sudah cukup lama menjabat sebagai ketua umum PKB dan mengusai partai.

Oleh karena itu, pengurus di daerah akan menentukan sikap apakah akan mengganti Cak Imin atau tidak setelah melihat perkembangan hubungan PKB dengan PBNU.

"Sampai pada saatnya nanti, DPW DPC bersikap ya kepemimpinan PKB itu apakah perlu dipertahankan atau diganti," kata Lukman.

"Tadi saya katakan kepada PBNU, kepada tim, bahwa Cak Imin ini terlalu lama memimpin, sudah 19 tahun hampir 20 tahun memimpin PKB," imbuhnya.

Meski begitu, sulit untuk menggulirkan wacana muktamar luar biasa (MLB). Sebab, Cak Imin mengubah anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) PKB agar forum MLB ditiadakan.

"Kalau muktamar luar biasa PKB itu tidak ada ya, karena di AD/ART Bali itu menghapus muktamar luar biasa, jadi yang ada hanya muktamar biasa," kata Lukman.

Sebelumnya, Lukman mengungkapkan bahwa Cak Imin mulai melakukan sentralistik kekuasaan di PKB. Sejumlah aturan di dalam AD/ART dihapuskan.

Salah satunya mengurangi peranan kiai hingga menghapus kewenangan Dewan Syuro PKB untuk mengambil keputusan strategis.