Konflik Gus Yahya vs Cak Imin Melebar, Besok Sekjen PKB Disuruh Menghadap ke PBNU
ERA.id - Sekretaris Jenderal PKB Hasanuddin Wahid direncanakan akan mendatangi Kantor PBNU, Jakarta, Senin (5/8) besok untuk mengklarifikasi konflik antara partainya dengan pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Panitia khusus bentukan PBNU mengakui itu.
"Memang kami hari ini meluncurkan undangan untuk beliau. Ada banyak yang kami akan undang,” kata Wakil Sekjen PBNU, Imron Rosyadi Hamid dikutip Minggu (4/8/2024).
Sebelumnya, mantan Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy bertemu dengan panitia khusus yang mengurus hubungan antara PBNU dengan PKB untuk mendalami masalah antara kedua organisasi tersebut.
"Pada dasarnya memang keinginan kuat dari PBNU untuk mengetahui sebenarnya substansi dari persoalan NU dan PKB ini apa sih sehingga kemudian semenjak beberapa tahun terakhir ini, semenjak pilpres, Muktamar NU di Lampung, kok terjadi hubungan, komunikasi yang tidak baik antara PBNU dengan PKB," kata Lukman di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/7).
Menurut dia, hubungan yang tidak baik tersebut dibuktikan dengan komentar-komentar dari politisi PKB, termasuk Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin. Selain itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya juga memanasi perseteruan ini dengan menegaskan PKB bukan representasi NU.
"Nah, saya menjelaskan bahwa memang secara sistematik ada problem yang sangat mendasar, yaitu problem di mana PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin secara sistematis mengurangi peran-peran dan kewenangan dari para kiai. Bahkan formalnya, Muktamar Bali itu menghilangkan sebagian besar kewenangan dari Dewan Syuro," ujarnya.
Oleh sebab itu, dia membawa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) lama dan hasil Muktamar Bali yang dilaksanakan pada 2019 saat bertemu dengan Pansus PBNU tersebut.
"Untuk bisa jadi perbandingan dari PBNU, untuk membandingkan kira-kira pasal-pasal mana yang dihilangkan berkenaan dengan menghilangkan eksistensi Dewan Syuro," jelasnya.
Menurut dia, penjelasan mengenai AD/ART tersebut dan hubungannya dengan kondisi terkini PBNU-PKB berkaitan, sebab dalam sejarah pembentukan partai politik tersebut dibentuk oleh PBNU maupun kiai.
Cak Imin meradang
Bermula pansus haji yang bergelora di DPR RI, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang juga adik dari Ketua PBNU, kena semprit PKB dan partai-partai lain. Fraksi PKB mengendus ada dugaan korupsi dalam bisnis peribadahan itu.
Setelah ini, persoalan makin berkembang. Gus Yahya menduga pansus haji yang menyasar adiknya sudah dipolitisir. Sementara politisi PKB banyak yang membantah omongan itu dan meminta PBNU tidak mengurusi kerja DPR.
Terakhir, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar pun meradang. Lewat cuitannya di akun X pribadi, dia bilang, partainya sudah berprestasi dan banyak diakui oleh banyak pihak.
"Kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagi bergantung pada siapapun. Digembosi Yahya dan Saipul di pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam. Omongan Yahya dan Saipul gak laku," tulis Cak Imin yang dilihat ERA pada Minggu (4/8/2024)
"Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU? Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri . Mempolitisir NU gak laku, kok lanjut mempolitisir PKB. Emang siapa lu? Anda sopan kami segan, kalau gak sopan, jangan ajak-ajak kite. Ini tanggapan saya selaku Ketum PKB atas pernyataan Yahya di Semarang," terang Imin.
Senada dengan itu, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid juga menepis tudingan Gus Yahya yang menyebut terdapat artikulasi frontal dan tajam dari PKB ke PBNU.
"Di mana menyerangnya? Justru PKB membantu PBNU, membantu Nahdlatul Ulama secara frontal, dengan menaikkan kursi PKB secara frontal di seluruh Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Jumat (26/7), Sekjen PBNU Gus Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengatakan saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membentuk semacam panitia khusus (pansus) untuk mengembalikan PKB ke NU.
"Langkah ini setelah melihat pernyataan elite PKB yang ahistoris. Ada tanda-tanda mereka akan membawa lari dari sejarah berdirinya PKB," katanya.
Adapun pada Minggu (28/7), Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers usai rapat pleno PBNU di Jakarta, mengatakan bahwa akhir-akhir ini terdapat artikulasi-artikulasi yang sangat frontal dan tajam terhadap PBNU yang berasal dari PKB.