Israel Tarik Ulur Upaya Gencatan Senjata di Gaza, Netanyahu Kini Minta Syarat Tambahan, Apa Itu?

ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menambahkan syarat-syarat baru untuk usulan kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas. Penambahan syarat ini termasuk pengasingan sekitar 150 tahanan Palestina dari negara tersebut.

Berdasarkan laporan Channel 13 Israel yang mengutip sumber-sumber terpercaya tanpa disebutkan namanya, penambahan syarat yang diajukan oleh Netanyahu termasuk deportasi beberapa tahanan Palestina yang akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel ke negara-negara asing.

Menurut sumber-sumber tersebut, para tahanan, yang berjumlah sekitar 150 orang, dituduh membunuh warga Israel.

Upaya kesepakatan gencatan senjata sudah dilakukan selama berbulan-bulan oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir sebagai mediator. Upaya itu dilakukan demi mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza.

Namun upaya mediasi telah terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Perang antara Israel dan Palestina ini semakin memanas setelah kematian kepala biro poltik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran beberapa waktu lalu. Iran dan Hamas menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan itu dan memastikan akan membalas dendam pembunuhan tersebut.

Sampai dengan saat ini, Israel tidak membantah maupun mengaku bertanggung jawab atas kematian Ismail Haniyeh di kediamannya di Teheran, Iran.