Profil Veddriq Leonardo, Spiderman Indonesia Peraih Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
ERA.id - - Veddriq Leonardo menjadi nama yang harum di dunia olahraga Indonesia, terutama dalam cabang panjat tebing. Penasaran, mari lihat lebih lengkap mengenai profil Veddriq Leonardo.
Veddriq berhasil mengukir sejarah dengan meraih medali emas pertama untuk Indonesia di ajang Olimpiade Paris 2024, hingga dijuluki Spiderman asal Indonesia. Prestasinya yang gemilang di nomor speed ini membuatnya viral ramai diperbincangkan.
Profil Veddriq Leonardo
1. Kelahiran Pontianak
Dilansir dari laman olympics, Veddriq Leonardo adalah atlet panjat tebing asal Pontianak yang lahir pada 11 Maret 1997. Dengan tinggi 162 cm, ia memulai perjalanan karirnya di bidang ini saat duduk di bangku SMA atas ajakan seniornya.
2. Berawal dari bouldering
Awalnya, Veddriq fokus pada bouldering karena ketersediaan kompetisi, namun kemudian beralih ke lead dan speed climbing setelah adanya fasilitas latihan yang memadai.
3. Latihan dan Prestasi
Kini, ia berlatih lima hari dalam seminggu dan telah berhasil meraih penghargaan Atlet Pria Terbaik dalam ajang Indonesian Sports Journalists Association Awards tahun 2022.
Veddriq adalah lulusan PGSD Universitas Tanjungpura, Pontianak. Selama kuliah dia sambil berlatih dan berkompetisi dengan klub West Kalimantan di bawah bimbingan pelatih nasional, Hendra Basir.
4. Mendapat emas di Olimpiade
Veddriq Leonardo berhasil meraih medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024 dalam cabang panjat tebing kecepatan putra pada Olimpiade Paris 2024.
Sementara itu, Sam Watson dari Amerika Serikat memecahkan rekor dunia namun harus puas dengan medali perunggu.
Sehari setelah Alexandra Mirosław dari Polandia meraih emas di nomor putri, Leonardo ikut menorehkan sejarah dengan membawa pulang medali emas pertamanya.
5. Hampir meraih rekor
Babak eliminasi yang menegangkan membuat Watson gagal melaju ke final setelah kalah dari Wu Peng di semifinal, namun ia berhasil meraih perunggu setelah mencetak rekor dunia dengan catatan waktu 4,74 detik, mengalahkan Reza Alipour.
Leonardo hampir menyamai waktu tersebut dengan catatan 4,75 detik untuk meraih emas, hanya selisih 0,02 detik lebih cepat dari Wu yang mewakili Republik Rakyat Tiongkok dan meraih perak.
"Saya merasa luar biasa. Ini selalu menjadi mimpi saya, dan hari ini mimpi saya menjadi kenyataan," ujar Leonardo dengan penuh semangat. "Seluruh Indonesia bangga dengan medali emas ini."
Sebelumnya, panjat tebing dipertandingkan sebagai satu nomor gabungan pada Olimpiade Tokyo 2020. Namun, pada Olimpiade Paris kali ini, nomor kecepatan dipisahkan dari nomor boulder dan lead.
Hal ini memberikan kesempatan bagi para spesialis kecepatan untuk tampil sebagai pusat perhatian.
Berapa hadiah medali emas di Olimpiade Paris 2024?
Besaran apresiasi yang diberikan kepada para atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan Olimpiade Tokyo 2020.
Sebagai gambaran, pada Olimpiade Tokyo, para peraih medali emas, perak, dan perunggu masing-masing menerima bonus sebesar Rp5,5 miliar, Rp2,5 miliar, dan Rp1,5 miliar.
Sementara itu, atlet yang tidak meraih medali tetap mendapatkan apresiasi sebesar Rp100 juta. Berdasarkan laporan CNBC, total hadiah yang diterima atlet Indonesia peraih emas di Tokyo 2020 setara dengan sekitar USD 300.000 atau Rp4,76 miliar.
Selain profil veddriq leonardo, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…