Mengenal Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Perlakuannya

ERA.id - Lagu kebangsaan Indonesia Raya selalu dinyanyikan dengan penuh khidmat setiap upacara bendera. Dibalik itu semua, tahukah Anda sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya dan perlakuannya?

Artikel ini akan membahas lebih dalam asal-usul Lagu Indonesia Raya, mulai dari proses penciptaannya hingga perannya dalam berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia.

Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Perlakuannya

Dilansir dari laman Kemdikbud, terinspirasi oleh seruan akan lagu kebangsaan Indonesia yang membangkitkan semangat rakyat, Wage Rudolf Supratman mulai menggubah nada-nada yang kelak menjadi "Indonesia Raya".

Wage Rudolf Supratman adalah seorang wartawan, guru, dan musisi berbakat, lahir pada 19 Maret 1903. Sebagai pemuda yang aktif dalam berbagai kegiatan pergerakan, Supratman turut serta dalam Kongres Pemuda I dan II.

Popularitas WR Supratman semakin dikenal luas ketika ia memperkenalkan lagu ciptaannya, Indonesia Raya, pada malam penutupan Kongres Pemuda II.

Dengan nada-nada yang menggugah, lagu Indonesia Raya berhasil menyatukan hati para pemuda Indonesia. Melalui musik, Supratman berhasil menciptakan karya monumental yang hingga kini terus menginspirasi.

WR Supratman Ciptakan Lagu Indonesia Raya (Antaranews)

Ide WR Supratman Ciptakan Lagu Indonesia Raya

Gagasan WR Supratman muncul setelah ia membaca sebuah artikel di majalah Timboel. Dengan biola sebagai alatnya, Supratman menuangkan emosi dan semangat nasionalismenya ke dalam not-not musik pada tahun 1926.

Setelah berhasil menciptakan "Indonesia Raya", Supratman berupaya mengabadikan karyanya. Hingga pada tahun 1927, ia menawarkan lagu ciptaannya kepada beberapa perusahaan rekaman di Batavia.

Meski mendapat penolakan dari beberapa perusahaan yang khawatir akan tindakan represif pemerintah kolonial, Supratman akhirnya berhasil merekam lagu tersebut dengan bantuan sahabatnya, Yo Kim Tjan.

Untuk memperluas jangkauan Lagu Indonesia Raya, Yo Kim Tjan mengusulkan pembuatan dua versi rekaman. Versi pertama adalah rekaman langsung suara W.R. Soepratman yang memainkan biola, sedangkan versi kedua adalah aransemen keroncong yang lebih mudah diingat oleh masyarakat pada waktu itu.

Rekaman-rekaman dibuat di kediaman Yo Kim Tjan dengan bantuan seorang teknisi asal Jerman. Sayangnya, upaya pelestarian ini menghadapi tantangan ketika pihak Belanda berusaha menyita semua rekaman versi keroncong yang telah diperbanyak di Inggris.

Meskipun demikian, rekaman asli suara Soepratman berhasil disimpan dengan baik oleh Yo Kim Tjan.

WR Supratman Mengumandangkan Indonesia Raya Pertama Kali

Ketika Wage Rudolf Supratman mengumandangkan "Indonesia Raya" pada Kongres Pemuda II tahun 1928, pihak kolonial Belanda merespons dengan cepat dan agresif.

Baca juga artikel yang membahas Tokoh-Tokoh Sumpah Pemuda

Semua piringan hitam yang berisi rekaman lagu tersebut, baik yang sudah beredar di masyarakat maupun yang masih dalam perjalanan dari London menuju Batavia, segera disita.

Perampasan pada piringan hitam menunjukkan betapa paniknya pihak Belanda terhadap pengaruh lagu kebangsaan yang baru lahir. Padahal, mereka tidak mengetahui bahwa lagu tersebut telah direkam setahun sebelumnya.

Setelah mengalami serangkaian kekalahan dalam Perang Dunia II, Jepang yang menduduki Indonesia membentuk sebuah panitia khusus pada tahun 1944 untuk menetapkan lagu kebangsaan.

Panitia yang diketuai oleh Ir. Soekarno ini melakukan beberapa revisi terhadap naskah asli "Indonesia Raya" karya Supratman. Lagu kebangsaan yang telah direvisi kemudian dikumandangkan kembali secara resmi saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.

Sejak saat itu, "Indonesia Raya" selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai upacara dan perayaan di Indonesia. Sampai hari ini, lagu ini masih mampu membangkitkan semangat nasionalisme dan persatuan di kalangan rakyat Indonesia, sesuai dengan tujuan awal penciptaannya.

Selain sejarah lagu kebangsaan indonesia raya dan perlakuannya, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…