Soal Serangan di Kursk, Ukraina Tegaskan Tak Punya Niat Ambil Alih Wilayah: Kami Tidak Seperti Rusia
ERA.id - Ukraina menegaskan tidak memiliki niat untuk mengambil alih wilayah di daerah perbatasan Rusia, Kursk, yang diserang pekan lalu. Ukraina menekankan bahwa pihaknya hanya ingin melindungi warga dari Rusia.
"Saya ingin menekankan bahwa, tidak seperti Rusia, Ukraina tidak membutuhkan sesuatu yang menjadi milik orang lain. Ukraina tidak berminat untuk mengambil alih wilayah Kursk, tetapi kami ingin melindungi kehidupan rakyat kami," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Heorhii Tykhyi, dikutip Reuters, Rabu (14/8/2024).
Lalu, kata Tykhyi, Rusia telah melancarkan lebih dari 2.000 serangan dari Kursk ke wilayah Sumy di timur laut Ukraiana sejak awal musim panas. Namun Kiev tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melancarkan serangan jarak jauh guna melindungi diri dari serangan semacam itu.
"Jadi ada kebutuhan untuk membebaskan wilayah perbatasan ini dari pasukan Rusia yang menyerang Ukraina atau memberikan perlindungan untuk teror terhadap warga Ukraina. Kami akan terus melakukannya dengan cara yang dianggap perlu untuk memastikan keamanan dan melindungi Ukraina," ucapnya.
Tykhyi juga mengatakan bahwa serangan Ukraina membantu Kiev di bagian lain dari garis depan karena hal itu mencegah Rusia mengerahkan lebih banyak pasukan ke garis depan Donetsk.
Dia juga menambahkan bahwa tujuan serangan lintas batas negara itu adalah untuk melindungi nyawa rakyat Ukraina dan melindungi wilayah Ukraina dari serangan Rusia.
"Semakin cepat Rusia setuju untuk memulihkan perdamaian yang adil, khususnya berdasarkan Formula Perdamaian yang mengarah pada perdamaian tersebut, semakin cepat pula serangan Pasukan Pertahanan Ukraina di wilayah Rusia akan dihentikan," tegasnya.
"Ini adalah tindakan yang benar-benar sah dari pihak Ukraina, khususnya, dalam kerangka penerapan hak membela diri sesuai dengan Piagam PBB," tambahnya.
Pada Selasa lalu, Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina, termasuk tank dan kendaraan tempur lapis baja, menyerang posisi militer Rusia di dekat dua permukiman perbatasan di wilayah Kursk.
Sejak saat itu, Moskow melaporkan bahwa mereka telah menangkis serangan ke wilayah perbatasan oleh pasukan Ukraina, selain melawan serangan udara yang dilancarkan ke Kursk dan wilayah sekitarnya.
Pada 7 Agustus, Putin menuduh Kiev melakukan provokasi berskala besar dan penembakan tanpa pandang bulu.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengomentari tuduhan tersebut dengan mengatakan Rusia membawa perang ke tanah Ukraina dan harus merasakan apa yang telah dilakukannya.