Ramai Kasus KDRT, Kenali 10 Tanda Pasangan Red Flag yang Harus Diwaspadai

ERA.id - Nama selebgram sekaligus mantan atlet anggar Cut Intan Nabila tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Hal ini lantaran dirinya diketahui mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari sang suami, Armor Toreador.

Tak hanya itu, sahabat Cut Intan juga membeberkan sifat-sifat red flag Armor Toreador selama menikah. Selain KDRT, Armoer juga selingkuh selama 5 tahun menikah dengan Cut Intan. 

Pasangan red flag adalah tanda peringatan yang menunjukkan perilaku tidak sehat atau manipulatif. Pasangan red flag tidak selalu terlihat pada awalnya.

Tanda pasangan red flag

Pasangan red flag sering melakukan percakapan seputar hubungan yang toxic atau kasar. Red flag pada pria atau wanita bisa menjadi tanda-tanda narsisme, agresi, viktimisasi, atau bahkan perilaku kasar.

Dengan menjadi sadar akan beberapa tanda red flag yang umum, kamu dapat menghindari hubungan yang toxic.

Berikut 10 tanda pasangan red flag yang harus dihindari, seperti dilansir dari laman Better Up.

1. Perilaku yang terlalu mengendalikan

Perilaku yang terlalu mengendalikan adalah tanda red flag yang umum dalam suatu hubungan. Orang-orang yang mencoba mengendalikan gerakan, keputusan, atau keyakinan lebih peduli tentang apa yang mereka inginkan daripada apa yang terbaik untukmu.

Jika seorang pria atau wanita mencoba mengendalikan apa yang dikenakan atau ke mana kamu akan pergi, ini bisa menjadi tanda pasangan red flag. Dalam hubungan yang sehat, ada kompromi dan pemahaman seputar perbedaan. 

2. Kurangnya kepercayaan

Kepercayaan adalah fondasi penting dalam hubungan yang sehat. Tanda utama dari hubungan yang tidak stabil adalah ketika pasangan, teman, kolega, atau anggota keluarga tidak mempercayaimu. Tentu saja, kita semua terkadang ragu. Tetapi pasangan seharusnya tidak  mempercayai perkataan dari orang lain. Hubungan yang sehat membutuhkan kepercayaan di kedua sisi.

3. Merasa rendah diri

Pasangan harusnya membantumu untuk selalu bangkit dari keterpurukan, bukan menghancurkan kamu. Ketika mencintai seseorang, kamu berkomitmen untuk mendukung dan mengangkat. Jika kamu tidak merasakan dukungan itu dari pasangan, keluarga, atau teman, maka sesuatu perlu diubah.

Kekerasan fisik, emosional, dan mental adalah tanda red flag yang tak terbantahkan dalam hubungan apa pun. Pelecehan fisik lebih mudah untuk dilakukan. 

Tetapi pelecehan emosional dan mental bisa sama merusaknya dan berefek jangka panjang. Dan sama seperti pelecehan fisik, pelecehan mental dan emosional dapat berpengaruh ke kesehatan mental. Kamu tidak diberikan kesempatan memiliki  hak. Selain itu, kamu selalu dijadikan kambing hitam untuk masalah pasangan yang red flag.

5. Penyalahgunaan Narkoba

Pasangan yang melakukan penyalahgunaan narkoba adalah tanda pasangan red flag. Ini menunjukkan bahwa seseorang berjuang dengan kontrol impuls dan kebiasaan merusak diri sendiri. Tergantung pada substansinya, hubungan apa pun dengan cepat berubah menjadi toxic jika kecanduan narkoba. Dengan itu, penyalahgunaan narkoba adalah penyakit dan orang yang dicintai mungkin membutuhkan bantuan. 

Ilustrasi pasangan red flag (Unsplash)

6. Narsistik

Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi mental yang menunjukkan obsesi diri dan rasa kepentingan yang salah tempat. Itu bisa muncul sebagai delusi keagungan, meskipun tidak dalam arti klinis.

Mereka tidak mengalami istirahat dari dunia nyatanya. Narsisis percaya bahwa dunia berputar di sekitar hidup mereka. Dan jika ada yang mengancam keyakinannya, kekacauan cenderung mengikuti.

Terlibat secara emosional dengan orang yang narsis dan didorong oleh ego dapat melelahkan serta membuat trauma. Kebutuhan mereka akan selalu dianggap lebih penting daripada kebutuhanmu.

7. Sering marah-marah

Jika pasanganmu sering meluapkan kemarahannya, kamu mungkin merasa terancam atau tidak aman selama berkonflik. Kurangnya regulasi emosional adalah tanda redflag dalam hubungan. 

Kita harus merasa nyaman dengan pasangan untuk menangani sesuatu tanpa mengkhawatirkan keselamatan kita. Siapa pun, pria atau wanita yang menggunakan kemarahan sebagai taktik intimidasi menunjukkan perilaku toxic.

8. Ketidakmampuan untuk menyelesaikan konflik

Orang-orang yang menghindari konflik mungkin berpikir mereka melindungi hubungan dari kehancuran.

Tetapi pada akhirnya, itu hanya bertele-tele. Meskipun tidak nyaman, merangkul konflik konstruktif adalah elemen penting dari semua hubungan.

Tanpa konflik yang produktif, masalah serius tidak akan pernah bisa diselesaikan. Hal ini dapat menyebabkan kebencian dan energi yang terbuang.

9. Kecemburuan 

Wajar untuk merasa cemburu ketika pasangan menghabiskan banyak waktu dengan orang lain. Namun, itu bukan alasan untuk kamu marah-marah karena cemburu. Selain itu, pasanganmu iri melihat pasangan orang lain juga termasuk toxic.

Sebab, setiap pasangan memiliki kekurangan masing-masing. Sebaiknya, pasangan harus lebih peduli dengan pasangan daripada melihat kebahagiaan orang lain.

10. Gaslighting

Gaslighting adalah taktik manipulasi dan tanda redflag dalam hubungan. Ini adalah bentuk pelecehan emosional yang berbahaya di mana manipulator akan membuatmu mempertanyakan kewarasan atau penilaian sendiri.

Korban gaslighting dibuat merasa bersalah terlepas dari apakah mereka melakukan kesalahan atau tidak. Gaslighting adalah tanda redflag yang jelas dalam hubungan pasangan.