Berperan Aktif Cegah Eskalasi Timur Tengah, China Minta Iran Tahan Serangan ke Israel

ERA.id - China mendesak para pihak yang terlibat dalam perang di Gaza untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Desakan ini terutama ditujukan untuk Iran, yang disebut akan membalas Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh. 

"China telah menyerukan upaya internasional untuk mengakhiri konflik di Gaza secepat mungkin dan mencegah meluasnya konflik. Kami mendukung semua upaya yang berkontribusi pada gencatan senjata permanen dan menyeluruh di Gaza," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian, dikutip Antara, Kamis (15/8/2024).

Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebelumnya mengatakan kepada TASS, Iran akan segera merespons Israel atas pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Iran pada 31 Juli lalu. 

Hamas dan Iran menuding Israel melakukan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh. Namun sampai saat ini, Tel Aviv tidak membenarkan atau menolak bertanggung jawab atas pembunuhan itu.

"China berperan aktif dalam meredakan ketegangan regional dan akan bekerja sama dengan masyarakat internasional untuk meredakan situasi, menghindari eskalasi konflik dan konfrontasi lebih lanjut," jelas Lin Jian.

Selain ancaman serangan dari Iran, Kelompok Hizbullah, Lebanon, juga diperkirakan akan melakukan pembalasan setelah Israel membunuh komandan seniornya Fuad Shukr dalam sebuah serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

Shukr dibunuh beberapa jam sebelum Haniyeh, membuat kawasan semakin tegang dan siaga untuk kemungkinan perang yang lebih luas di Timur Tengah. Padahal, sejauh ini Israel dan Hamas sedang berupaya untuk melakukan negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir, Qatar dan Amerika Serikat.

Perang di Jalur Gaza sampai dengan saat ini sudah menewaskan 40.000 warga sipil Palestina, terutama perempuan dan anak-anak. Sementara itu, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 itu telah menewaskan 1.139 orang.