Skandal Tas Mewas Ibu Negara Korea Selatan Dihentikan, Kasus Dianggap Tidak Relevan

ERA.id - Kejaksaan Korea Selatan memutuskan untuk mencabut tuntutan terhadap ibu negara Kim Keon Hee atas kasus tas mewah. Keputusan itu diambil setelah empat bulan kejaksaan memerintahkan pembentukan tim investigasi khusus.

Seorang pejabat hukum mengonfirmasi kepada Yonhap News, Rabu (21/8), bahwa skandal tas mewah ibu negara telah dihentikan. Tim dari Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul (SCDPO), yang bertanggung jawab atas kasus itu akan menyerahkan pencabutan laporan pada Kamsi (22/8).

"Tim dari Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul (SCDPO), yang bertanggung jawab atas kasus ibu negara, baru-baru ini melaporkan keputusan tersebut kepada Lee Chang-soo, kepala SCDPO, dan Lee berencana untuk segera melaporkannya kepada Jaksa Agung Lee One-seok," kata pejabat itu.

Berdasarkan kesimpulan dari SCDPOP, tuntutan pelanggaran hukum antikorupsi tidak bisa diajukan terhadap ibu negara Kim Keon Hee sehubungan dengan tuduhan bahwa ia secara ilegal menerima tas mewah senilai sekitar 3 juta won (Rp34 juta) dan hadiah mahal lainnya dari pendeta Choi Jae-young dua tahun lalu.

Keputusan itu diambil sekitar empat bulan setelah jaksa agung memerintahkan SCDPO untuk membentuk tim investigasi khusus dalam kasus tersebut.

Tim investigasi juga dilaporkan menyimpulkan bahwa tas yang diterima dari Choi tampaknya tidak relevan dengan tugas Presiden Yoon Suk Yeol.

Selain itu, tim tersebut dilaporkan menganggap tas itu sebagai hadiah yang dipertukarkan antara individu untuk mengungkapkan rasa terima kasih. Hal ini mengingat keadaan dan dugaan permintaan Choi untuk bantuan Kim, termasuk salah satunya untuk mengamankan pemakaman mantan anggota DPR AS keturunan Korea-Amerika Jay Chang Joon Kim di pemakaman nasional.