Lantik 17 Anggota Lembaga Sensor Film, Mendikbudristek Banggakan Perkembangan Perfilman Indonesia
ERA.id - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, melantik 17 anggota Lembaga Sensor Film (LSF) periode tahun 2024-2028 di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Jakarta, pada Rabu (28/8).
Dalam sambutannya, Mendikbudristek mengungkapkan rasa bangga atas peningkatan kualitas dunia perfilman Tanah Air. Menurutnya, para sineas di Indonesia saat ini semakin berani untuk memproduksi film dengan tema dan genre yang beragam.
"Masyarakat Indonesia semakin antusias dalam menyambut setiap film baru yang hadir," ujar Nadiem, dari keterangan resmi Kemendikbudristek yang diterima ERA.
"Serta semakin banyak film Indonesia yang memperoleh penghargaan bergengsi dan diputar di berbagai festival film di tingkat internasional. Perkembangan yang luar biasa ini tentu adalah hasil kerja keras banyak pihak," lanjutnya.
Melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan, kata Nadiem, Kemendikbudristek telah menghadirkan berbagai program untuk mendukung penguatan ekosistem perfilman Indonesia.
"Kita memiliki Dana Indonesiana dan Indonesiana TV untuk mendukung para pelaku film dalam menghasilkan dan menyebarkan film-film yang berkualitas. Selain itu, kita secara berkala juga terus menghadirkan berbagai macam pelatihan dan lokakarya sebagai langkah penting untuk memastikan regenerasi pelaku perfilman terus berjalan secara berkelanjutan," ucapnya.
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan bahwa dengan semakin meningkatnya kualitas dunia perfilman Indonesia, Kemendikbudristek berharap film akan semakin mampu menjalankan tugasnya sebagai sarana pendidikan dan sarana penguatan sosial dan budaya Indonesia.
Dalam hal ini, ujar Nadiem, LSF Indonesia berperan penting sebagai pengawas yang memastikan dunia perfilman Indonesia tumbuh kembang searah dengan nilai-nilai Pancasila.
"Selain dengan cara memastikan film-film yang beredar tidak memiliki dampak negatif bagi masyarakat, Lembaga Sensor Film juga mesti terlibat aktif dalam mengampanyekan kesadaran menonton film yang sesuai dengan klasifikasi umur," tutur Mendikbudristek.
"Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri yang telah berjalan dengan baik mesti terus kita lanjutkan secara gotong royong, demi lahirnya masyarakat Indonesia yang bijak memilih tontonan berkualitas, sesuai dengan tingkat usia masing-masing," lanjutnya.
Nadiem turut menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para anggota LSF periode tahun 2020-2024 yang telah menuntaskan masa baktinya. Dan kepada para anggota LSF periode tahun 2024-2028 yang dilantik hari ini, ucap Nadiem, ia mengucapkan selamat mengemban tugas, melanjutkan capaian sebelumnya dan menghasilkan terobosan baru.
"Besar harapan saya para anggota Lembaga Sensor Film periode tahun 2024-2028 bisa segera menyusun berbagai agenda strategis untuk meningkatkan layanan dan perlindungan kepada masyarakat," katanya.
"Melalui gotong royong seluruh pihak, mari bersama-sama kita memperkuat ekosistem perfilman Indonesia demi lahirnya masyarakat Indonesia yang merdeka berbudaya." lanjutnya.
Berikut 17 anggota LSF periode tahun 2024-2028 yang dilantik, yaitu: Erlan, Ervan Ismail, Gustav Aulia, Hadi Artomo, Hairus Salim, Naswardi, Noorca Marendra Massardi, Nusantara Husnul Khatim Mulkan, Titin Setiawati, Tri Widyastuti Setyaningsih, Widayat, Zaqia Ramallah, Dewi Rahmarini, Imam Safe’i, Kuat Prihatin, Saptari Novia Stri, dan Satya Pratama.