Era Digitalisasi hingga Bahasa Inggris jadi Tantangan Generasi Muda di Dunia Kerja Masa Depan

ERA.id - Melihat tantangan di dunia kerja masa depan yang semakin ke era digital hingga transformasi bisnis yang dinamis, hal itu turut membuat generasi muda perlu menambah kemampuan dirinya. 

Untuk itu, para generasi muda dituntut bisa menyesuaikan diri sehingga kemampuanya jadi lebih kreatif, imajinatif, unggul pada soft-skill yang dimilikinya agar lebih siap bekerja dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. 

Melihat hal itu, sejak berdirinya MultiIntegra Technology Group (MITG) sekitar 20 tahun yang lalu, sinergi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan SMKN 2 Depok Yogyakarta telah terjalin erat. 

MITG, yang didirikan oleh Aloys Sutarto, memiliki sejarah panjang dalam merekrut lulusan SMKN 2 (dahulu dikenal sebagai STM Pembangunan Yogyakarta - STEMBAYO) yang dianggap memiliki etos kerja tinggi, semangat juang yang kuat, kekompakan, serta kecerdasan di atas rata-rata.

Ketertarikan MITG pada alumni STEMBAYO berawal dari pengalaman pribadi Aloys Sutarto di akhir 1980-an. Saat itu, ia berteman dan bekerja bersama alumni STEMBAYO, meski hanya lulusan SLTA, mereka menunjukkan kemampuan dan ketangguhan luar biasa. 

“Ketika MITG berdiri, saya tidak ragu untuk menghubungi pihak sekolah dan meminta alumninya untuk mengikuti seleksi karyawan di MITG. Hasilnya, dua orang terpilih dan hingga kini masih bekerja dengan prestasi gemilang di perusahaan ini,” kata Direktur Utama MultiIntegra Technology Group Aloys Sutarto .saat menyambut kehadiran pihak SMKN 2 Depok Yogyakarta di Ballroom Gedung Integraha – Lokantara, Jakarta, dalam keterangan persnya.

Pertemuan ini pun menghasilkan rencana implementasi dua program: Kelas Industri untuk MITG dan Kelas Pembentukan Karakter "MultiIntegra Goes to School," yang konsepnya telah dikembangkan melalui Business Building Academy untuk keperluan internal MITG.

Kedua program ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi teknis (hard-skill) dan non-teknis (soft-skill) siswa SMKN 2 Depok Yogyakarta, mempersiapkan para generasi muda untuk menghadapi era digital dan transformasi bisnis yang membutuhkan tenaga kerja yang kreatif, imajinatif, dan unggul dalam soft-skill, sehingga mereka lebih siap bekerja sesuai kebutuhan industri.

Kepala Sekolah SMKN 2 Depok Yogyakarta, Dodot Yuliantoro, menyambut positif kelanjutan kerja sama ini. Ia menekankan pentingnya program PKL sebagai jembatan bagi siswa untuk memasuki dunia kerja. 

"Kami sepakat kerja sama ini perlu disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan bisnis di industri, termasuk dalam menghadapi tantangan perubahan generasi yang terus berkembang," jelasnya. 

Dalam kesempatan tersebut, Bagus Puguh, salah satu direktur di MITG juga menyampaikan evaluasi dan kebutuhan industri terkait kompetensi, motivasi, dan perilaku siswa sebelum memasuki dunia kerja. 

Ia berharap MITG dapat terus memberikan masukan dan mengenalkan budaya kerja industri kepada guru dan generasi muda di SMKN 2 Depok Yogyakarta.

“Kemampuan berbahasa Inggris perlu lebih ditekankan lagi dari pihak sekolah, bahasa Inggris sangat penting untuk komunikasi bisnis internasional," 

“Harapan kami rekan-rekan di MITG terus memberikan masukan, mengenalkan budaya kerja industri MITG kepada guru pengajar dan siswa kami. Ke depannya guru kami dapat training langsung di industri, dan sebaliknya ada instruktur dari MITG sebagai ‘guru tamu’ di sekolah kami,” ucap Dodot Yuliantoro lagi.