Mengenal Bahaya Dehidrasi Bayi Akibat Muntah dan Diare, Penyebab Keponakan Ayu Ting Ting Meninggal Dunia

ERA.id - Pedangdut Ayu Ting Ting tengah berduka atas meninggalnya sang keponakan, Rayaz Zoltan Fachrizal yang masih berusia 2 bulan pada Sabtu (31/8) setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Rayaz Zoltan Fachrizal adalah anak dari Assyifa Nuraini, adik kandung Ayu Ting Ting.

Sebelum meninggal dunia, anak kedua Assyifa Nuraini ini didiagnosis mengalami dehidrasi. Keponakan Ayu Ting Ting ini sempat menjalani imunisasi polio. Rayaz juga sempat muntah-muntah dan buang air besar.

Rayaz juga dibawa ke rumah sakit dan dokter menyebut muntah setelah imunisasi adalah hal yang wajar. Diagnosis seputar dehidrasi juga belum terbit. Keluarga Ayu Ting Ting pun syok usai mengetahui Rayaz dehidrasi ketika dinyatakan sudah meninggal dunia.

Mengenal bahaya dehidrasi bayi

Dilansir dari laman Healthline, dehidrasi berarti kehilangan terlalu banyak cairan daripada yang diterima. Sebab, ukuran yang kecil membuat bayi lebih mudah kehilangan cairan dan mengalami dehidrasi. Dalam kasus yang serius, dehidrasi dapat berbahaya bagi bayi jika tidak diobati.

Tanda dan gejala dehidrasi dapat bervariasi tergantung pada seberapa banyak kehilangan cairan yang dialami bayi. Tanda dan gejalanya juga dapat berbeda pada bayi baru lahir, bayi, dan balita.

Tanda-tanda umum dehidrasi pada bayi baru lahir meliputi: titik lunak cekung di bagian atas kepala, tidur terlalu banyak, mata cekung, menangis dengan sedikit atau tanpa air mata, hingga kecerewetan.

Sementara, tanda -tanda umum dehidrasi pada bayi meliputi: tidak ingin bermain, lelah atau rewel, popok kering selama 6 jam atau lebih, mata cekung, menangis dengan sedikit atau tanpa air mata, mulut kering, sembelit atau buang air besar yang keras atau lebih sedikit (jika dehidrasi disebabkan oleh tidak minum cukup air), tangan dingin, pernapasan cepat, dan denyut jantung cepat.

Penyebab dehidrasi pada bayi

Pada bayi baru lahir

Bayi baru lahir sering mengalami beberapa cegukan saat pertama kali belajar cara mendapatkan susu. Mereka mungkin  mengalami kesulitan menelan dan mencerna susu. Masalah dalam menyusu dan mendapatkan susu sebenarnya.

Berikut ada beberapa alasan mengapa bayi kehilangan berat badan di minggu pertama kehidupannya. Beberapa penyebab dehidrasi pada bayi baru lahir adalah:

- Bayi tidak bisa menempel pada puting dengan benar

- Pasokan ASI rendah pada awalnya

- Bayi tidak dapat menghisap susu dari dot atau botol dengan baik

- Bayi terlalu banyak meludah atau muntah

- ASI tidak memiliki keseimbangan yang tepat atau campuran air dan garam (penyebab dehidrasi yang sangat jarang terjadi pada bayi baru lahir).

Penyebab pada bayi dan balita

Bayi yang lebih besar dan balita memiliki penyebab dehidrasi yang hampir sama. Mereka kemungkinan besar mengalami dehidrasi saat merasa tidak sehat. Flu, virus perut, dan intoleransi atau alergi makanan semuanya dapat menyebabkan dehidrasi sementara.

Penyebab dehidrasi pada bayi dan balita meliputi:

- Diare

- Muntah

- Berkeringat

- Demam

- Tubuh panas

Pengobatan dan perawatan di rumah untuk dehidrasi pada bayi

Perawatan dan pengobatan untuk dehidrasi si kecil bergantung pada penyebab dan usia bayi.

- Berikan ASI secara teratur

Jika bayi belum bisa menyusu dengan benar, teruslah berusaha untuk menyusui secara berkala. Biarkan bayi mencoba menyusu dan kemudian beristirahatlah saat ia lelah. Cobalah untuk menyusui lagi setelah sekitar 15 menit. Ia akan segera terbiasa.

- Cobalah memberi makan dengan botol atau pipet

Jika bayi tidak dapat menyusu atau belum menghasilkan cukup ASI, cobalah berbagai cara untuk memberikan ASI. Pompa ASI atau buat susu formula bayi. Gunakan botol, pipet steril, atau sendok bayi kecil untuk memberikan susu kepada bayi  dengan lembut.

Contoh pengobatan yang berbeda

Gumoh dan bahkan muntah adalah hal yang normal bagi bayi karena mereka terbiasa mencerna susu. Jika memberikan susu formula, cobalah susu formula yang berbeda untuk melihat apakah bayi lebih menyukainya atau tidak. Kamu mungkin dapat membantu bayi mengurangi gumoh dengan kiat-kiat berikut .

- Untuk mengatasi keringat malam, kenakan pakaian tipis pada bayi

Jika bayi atau balita berkeringat di malam hari atau saat mereka tidur, kenakan pakaian yang dapat menyerap keringat, pilih sprei yang lebih tipis, dan matikan termostat agar mereka tidak kepanasan di malam hari.

- Untuk demam, mandi dengan spons

Jika bayi atau balita demam, kamu dapat mencoba membasahi mereka dengan air hangat. Pertimbangkan juga kiat-kiat berikut untuk membantu menurunkan demam.

- Membuat camilan dingin

Kamu dapat mengelabui balita agar mau minum lebih banyak cairan dengan membiarkan mereka mengisap camilan dingin. Buat camilan bebas gula dengan membekukan buah dan jus yang dihaluskan.

- Menawarkan makanan yang lezat

Kamu juga bisa memberikan bayi untuk minum air. Jika bayi atau balita rewel minum air atau susu, berikan buah dan sayuran yang tinggi kandungan air seperti semangka. Namun, pemberikan buah ini perlu diperhatikan usia anak. 

Mencegah dehidrasi pada bayi

Biasanya, bayi memiliki perut yang kecil yang perlahan membesar. Ini berarti mereka hanya dapat minum beberapa sendok teh cairan dalam satu waktu dan membutuhkan banyak makanan yang teratur. Bayi akan membutuhkan sekitar 9 kali makanan dalam jangka waktu 24 jam.

Mungkin sulit untuk selalu memantau semua pemberian makan dan hal-hal lainnya pada awalnya. Pantaulah seberapa banyak susu yang dikonsumsi si kecil dengan jadwal pemberian makan.

Yang sama pentingnya adalah apa yang keluar dari ujung lainnya. Seberapa sering bayi buang air besar atau mengompol merupakan tanda yang baik tentang seberapa banyak cairan yang masuk. Hitung seberapa sering kamu harus mengganti popok bayi.

Periksa juga seperti apa kotoran bayi. Kotoran yang sangat encer atau meledak bisa jadi berarti bayi mengalami diare dan kehilangan air. Kotoran yang kering dan keras bisa jadi berarti bayi sedikit mengalami dehidrasi. Kedua jenis kotoran ini berarti sudah waktunya untuk memberikann lebih banyak makanan untuk bayi.