IPW: Lontaran 'Indonesia Punah', Prabowo Takut Kalah

Jakarta, era.id - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta Pane menilai pernyataan calon presiden Prabowo Subianto soal Indonesia akan punah bila ia kalah dalam pertarungan di Pilpres 2019 merupakan bentuk kekhawatiran dirinya akan kalah dalam kontestasi politik.

Neta bilang, pernyataan Prabowo soal Indonesia akan punah bila tidak terpilih menjadi Presiden di Pilpres 2019 perlu dicermati secara serius. Pertama, Neta menduga pernyataan Prabowo itu dimaksudkan untuk memprovokasi masyarakat bahwa bila Prabowo kalah dikhawatirkan kelompok radikal pendukung Prabowo itu akan melakukan perlawanan.

"Prabowo coba memprovokasi masyarakat, kalau dia kalah pendukung-pendukungnya yang radikal itu melakukan perlawanan. Dalam artian melakukan perang saudara. Salah satu penyebab punahnya negara itu kan perang saudara. Inilah yang harus kita khawatirkan. Karena track record dari kelompok radikal ini sudah terbaca sejak orde baru," kata Neta dalam diskusi di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).

Namun, Neta melihat ungkapan Prabowo soal Indonesia punah bukan sekadar analisa pepesan kosong yang dia sampaikan begitu saja untuk menakut-nakuti. Tetapi, patut dicurigai Prabowo diduga sudah menyiasati bilamana dirinya kalah di Pilpres 2019 akan terjadi kerusuhan.

Sehingga, Neta mengatakan kecurigaan itulah yang kini tengah dianalisa sejauh mana gerakan Prabowo nantinya akan memicu gangguan keamanan pasca-Pilpres 2019.

"Jadi ini perlu dicermati makanya IPW melihat pernyataan Prabowo itu bukan sekadar pernyataan kosong dan sekadar menakut-nakuti ini sesuatu yang sangat serius yang harus diwaspadai apakah Prabowo memprovokasi atau mau menciptakan sebuah konfilk yang ujung-ujungnya terjadi perang saudara yang menyebabkan Indonesia akan punah," tutur dia.

Supaya kalian tahu, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut jika dia tidak menang dalam Pemilu 2019, maka negara Indonesia bisa punah. Hal ini disampaikannya saat memberi pengarahan dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di SICC, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12).

Mantan Danjen Kopassus itu bilang rakyat ingin dengan perubahan, perbaikan dan pemerintahan yang bersih dari korupsi. Prabowo bilang, elite Indonesia selalu mengecewakan dan gagal menjalankan amanah rakyat. 

Ketua Umum Partai Gerindra ini menilai elite Indonesia yang sudah berkuasa puluhan tahun malah memberi arah keliru dan sistem yang salah. Sistem itu jika diteruskan akan membuat Indonesia semakin lemah dan miskin. Jika merujuk pada frasa 'puluhan tahun' berarti kritik Prabowo juga menyerang mulai dari Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY (dua periode) dan termasuk juga Joko WIdodo.

"Indonesia semakin miskin dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah," ujarnya.    

 

Tag: pilpres 2019