Pakai Helm dan Rompi Antipeluru, Pendeta Filipina Bantah Lakukan Perdagangan Seks
ERA.id - Pendeta selebriti Filipina Apollo Quiboloy mengaku tidak bersalah atas tuduhan perdagangan seks. Apollo diborgol sambil memakai helm dan rompi antipeluru.
"Dia tidak bersalah," kata pengacaranya, Israelito Torreon, dikutip Reuters, Jumat (13/9/2024).
Torreon mengatakan proses sidang praperadilan terhadap Apollo dijadwalkan pada bulan Oktober mendatang. Dia juga berencana mengajukan pembelaannya atas tuduhan pelecehan anak di pengadilan.
Meski mengaku tidak bersalah di depan pengadilan, penasihat hukum korban, Joahna Paula Domingo, meyakini kejahatan yang dilakukan Apollo dan rekan-rekan terdakwa lainnya akan segera terungkap.
"Kami sangat yakin bahwa kebenaran mengenai dugaan tindak pidana Apollo C Quiboloy dan rekan terdakwanya pada akhirnya akan terungkap," jelas Domingo.
Selain itu, Domingo menjelaskan kembali bahwa kasus kejahatan yang dilakukan oleh pendeta yang mengaku sebagai 'Anak Tuhan' itu sudah ada sejak tahun 2019.
Sejak saat itu pula, para korban mencari keadilan atas tindakan sekaligus kejahatan yang dilakukan oleh pendeta Filipina itu.
"Perlu dicatat bahwa kasus-kasus ini telah diajukan pada tahun 2019 dan kami telah lama mencari keadilan bagi pengadu sejak saat itu," tegasnya.
Apollo Quiboloy ditangkap pada Minggu (8/9) setelah kepolisian melakukan penggeledahan selama seminggu di kompleks gerejanya. Proses penggeledahan di kompleks seluas 30 hektar itu melibatkan 2.000 personel keamanan.
Apollo dan empat terdakwa lainnya mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan tangan diborgol ketika tiba di pengadilan. Dia juga terlihat mengenakn helm dan tompi antipeluru sambil didampingi oleh petugas kepolisian.
Diketahui, selain menjadi buronan di Filipina, nama Apollo Quiboloy juga masuk ke dalam daftar orang paling dicari oleh Biro Investigasi Federal (FBI) di Amerika Serikat. Dia didakwa menjalankan operasi perdagangan seks yang mengancam pra korban muda dengan 'kutukan abadi' serta kekerasan fisik.
Selama bertahun-tahun menjadi buronan, Apollo membangun citra dirinya sebagai pemimpin spiritual yang karismatik dengan kekuatan ilahi. Citra yang dia bangun itu membuatnya memiliki jutaan pengikut dengan gaya hidup mewah, dan memiliki teman di kalangan elit politik, termasuk mantan presiden Filipina, Rodrigo Duterte.