Resmi Dilantik Jadi Presiden Sri Lanka, Anura Kumara Janji Pulihkan Kepercayaan Publik

ERA.id - Politisi sayap kiri Anura Kumara Dissanayaka, resmi dilantik menjadi presiden terpilih Sri Lanka, Senin (23/9). Usai dilantik, Anura berjanji akan memulihkan kepercayaan publik terhadap politik atas krisis ekonomi di negara itu.

Anura Kumara Dissanayaka mengambil sumpah di Sekretariat Presiden era kolinial di Kolombo usai mengalahkan pesaingnya dalam pemungutan suara, Sabtu (21/9). Anura dilantik oleh kepala hakim agung dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh anggota parlemen, anggota pendeta Buddha, dan mliter.

"Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk memulihkan kepercayaan rakyat kepada politisi. Saya bukan dukun, saya bukan pesulap," katanya setelah mengambil sumpah, dilansir AFP, Senin (23/9/2024).

Lalu, kata Anura, dalam memimpin Sri Lanka di masa depan, dia akan meminta nasihat terbaik dan melakukan yang terbaik untuk semua orang yang membutuhkan. Dia juga mengaku ada beberapa hal yang selama ini tidak diketahui dan akan mencari tahu hal itu.

"Ada hal-hal yang saya ketahui dan hal-hal yang tidak saya ketahui, tetapi saya akan mencari nasihat terbaik dan melakukan yang terbaik. Untuk itu, saya membutuhkan dukungan semua orang," imbuhnya.

Anura menggantikan presiden yang akan lengser Ranil Wickremesinghe, yang menjabat di puncak krisis keuangan setelah gagal bayar utang luar negeri pertama pemerintah dan kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan yang menyiksa selama berbulan-bulan.

Selama di bawah kepemimpinan Ranil, dia telah memberlakukan kenaikan pajak yang tinggi dan langkah-langkah penghematan lainnya sesuai ketentuan dana talangan Dana Moneter Internasional.

Kebijakannya mengakhiri kekurangan dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi tetapi membuat jutaan orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Sesaat sebelum upacara, Perdana Menteri Dinesh Gunawardena mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini membuka jalan bagi Anura untuk menunjuk kabinetnya sendiri.

Partai Anura mengatakan bahwa ia ingin memiliki kabinetnya sendiri sampai parlemen baru dipilih akhir tahun ini. Partai JVP-nya hanya memiliki tiga anggota di parlemen yang beranggotakan 225 orang.