Jerman Buka Peluang Sanksi Iran Atas Serangan ke Israel, Gelar Pertemuan dengan Negara G7

ERA.id - Kementerian Luar Negeri Jerman memanggil diplomat tinggi Iran di negara itu sehubungan serangan terhadap Israel. Jerman juga akan mempertimbangkan sanksi terhadap Iran atas serangan itu.

"Tentang penerapan sanksi lebih lanjut terhadap Iran, Berlin pertimbangkan seluruh perangkat tindakan bersama dengan mitra Eropa dan internasional," kata juru bicara pemerintah, Steffan Hebestreit, dikutip Anadolu, Kamis (3/10/2024).

Duta besar yang mewakili Iran di negara tersebut tidak berada di kota itu, sehingga peringatan itu diwakili oleh orang nomor dua di kedutaan atau kuasa usaha. Selama pemanggilan duta besar Iran untuk Jerman, Hebestreit juga menyatakan kecamannya atas serangan terbaru ke Israel.

Selain itu, Hubestreit juga mengatakan negara G7 akan bertemu pada Rabu malam. Selain Jerman, negara-negara G7 yang memiliki demokrasi ekonomi yang kuat meliputi Prancis, Italia, Inggris, Kanada, AS, dan Jepang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Sebastian Fischer, mengatakan Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock dijadwalkan untuk berkoordinasi dengan rekan-rekannya dari AS, Inggris, Prancis, dan Italia. Fischer juga mengatakan bahwa Qatar bisa menjadi pihak penengah yang meredakan ketegangan antara Israel dan Iran.

"Qatar tentu saja merupakan salah satu negara yang dapat membantu mencegah situasi semakin memburuk," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah Jerman mendesak warganya untuk meninggalkan Iran di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Kementerian Luar Negeri mengeluarkan peringatan perjalanan untuk Iran setelah media Israel melaporkan bahwa Tel Aviv sedang mempertimbangkan serangan terhadap rig minyak dan situs nuklir Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal kemarin.

"Penutupan wilayah udara, bandara, dan perbatasan darat Iran yang lebih lama serta pembatalan koneksi penerbangan lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan," katanya.

Pada hari Selasa, Iran menembakkan sekitar 180 rudal ke Israel, yang dikatakan sebagai pembalasan atas pembunuhan baru-baru ini terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, kepala Hizbullah Hassan Nasrallah, dan seorang komandan Garda Revolusi Iran.

Israel berjanji pada Selasa malam untuk menanggapi serangan itu pada waktu yang dipilihnya, menyebutnya sebagai eskalasi yang parah dan berbahaya.