Atasi Tawuran Remaja, RK Punya Program Maghrib Mengaji, Pramono Pilih Siapkan CCTV
ERA.id - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menyebut tawuran bisa dicegah selama ada kamera pengawas (CCTV) di setiap RT/RW di Jakarta.
"Kalau kita sudah punya CCTV di RT/RW, di sekolah-sekolah, di tempat-tempat publik, kalau memang ada rencana itu kan bisa diawasi secara langsung," kata Pramono di Kwitang Jakarta, Kamis (3/10/2024), dikutip dari Antara.
Selain tawuran, dia berharap fasilitas CCTV juga bisa mengawasi peredaran narkoba, perundungan (bullying), atau pencurian di lingkungan setempat.
Karena itu, pemasangan CCTV di setiap lingkungan masyarakat menjadi tanggung jawab bersama untuk mengurangi tingkat kriminalitas yang terjadi.
"Maka yang seperti ini, harusnya pemerintah bertanggung jawab memasang CCTV untuk RT/RW, supaya pengawasan itu dilakukan oleh masyarakat secara bersama-sama," ujarnya.
Merujuk hasil kajian tahun 2017, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta idealnya membutuhkan CCTV sebanyak 70 ribu titik.
Namun, hingga pertengahan tahun 2024, pemasangan CCTV oleh Pemprov DKI Jakarta baru terealisasi di 747 titik, yakni Jakarta Pusat sebanyak 180 titik; Jakarta Barat 160 titik; Jakarta Utara 75 titik; Jakarta Timur 160 titik; dan Jakarta Selatan 172 titik.
Sebelumnya, lawan Pramono dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, Ridwan Kamil mengumumkan program Maghrib Mengaji untuk mengatasi kenakalan remaja di Jakarta.
"Kita ada program yang namanya 'Magrib Mengaji' ya. Nanti oleh gubernur diwajibkan untuk anak-anak sekolah, magrib ngaji sebagai tugas sekolah," kata Kang Emil, sapaan akrabnya, saat menyampaikan sambutan di acara Warung Makan Gratis, Warakas, Jumat (20/9/2024).
Dia mengatakan nantinya gubernur yang akan mengatur terkait ketetapan itu. Dengan adanya aturan tersebut, maka guru ngaji di Jakarta juga akan diperhatikan kesejahteraannya oleh Pemprov Jakarta.
"Nanti oleh gubernur diatur agar semua anak-anak yang muslim se-Jakarta harus ikut ngaji seperti itu, supaya seimbang lahir batinnya, kan begitu ya. Sehingga, nanti guru ngaji akan dibutuhkan, karena nanti ada programnya, ada anggarannya," ujar Kang Emil.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1; Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2; dan Pramono Anung-Rano Karno nomor urut 3 pada Pilkada DKI Jakarta.