Ridwan Kamil Keluhkan Isu Menyimpang yang Sorot Magrib Mengaji, Ikut Kaitkan Anies

ERA.id - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), mengeluhkan pemberitaan yang seolah-olah menilai Emil mau menjadikan Jakarta sebagai wilayah satu agama, lewat program Maghrib Mengaji.

"Saya sampaikan itu adalah tidak betul, itu tidak benar," katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa kemarin.

RK pun mengajak semua pihak untuk mewaspadai berita bohong atau hoaks di era Pilkada seperti saat ini. dia juga berjanji akan melayani warga dengan adil jika terpilih di Pilkada Jakarta nanti. "Melayani dengan adil semua golongan agama," tegasnya.

RK menuturkan program Maghrib Mengaji adalah program dari Gubernur Jakarta sebelumnya, Anies Baswedan, yang dianggap sukses.

"Saat blusukan kami mendapati aspirasi untuk dilanjutkan. Ya tentulah insya Allah kita lanjutkan, tentu dengan perbaikan kesempurnaan agar agama lain juga mendapatkan program yang setara," tuturnya

Mantan Wali Kota Bandung ini juga mengungkapkan, saat blusukan di berbagai wilayah Jakarta, pihaknya juga mendapatkan aspirasi untuk melanjutkan kebijakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, salah satunya yaitu memberikan umroh kepada marbot masjid.

"Itu juga kami akan lanjutkan sesuai aspirasi," jelasnya.

Meski demikian, RIDO akan akan adil untuk memberikan pelayanan agama lain agar umat agama lain juga bisa berangkat ke tanah suci seperti umat Katolik ke Vatikan dan sebagainya.

"Insya Allah difasilitasi," ujarnya.

Lebih lanjut, sebagai pemimpin, pasangan RIDO juga akan memperjuangkan aspirasi kemudahan rumah ibadah seperti yang telah dilakukan di Bekasi, di Bandung, dan juga di Bogor.

Ia mencontohkan beberapa pengalamannya dalam memperjuangkan kemudahan rumah ibadah seperti penyelesaian gereja Yasmin, Bogor, hingga mendorong ekspresi di dalam kegiatan Cap Go Meh di berbagai tempat sebelum Jakarta.

"Juga kami bantu pembangunan gereja, kami bantu juga mensponsori kegiatan paduan suara Katolik di mana-mana. Itulah komitmen kami yang sudah kami buktikan, dan itulah komitmen yang sama yang kami lakukan di Jakarta. Karena Jakarta adalah Indonesia dan Indonesia adalah Pancasila," kata Ridwan Kamil.