UI Buka Suara Soal Sidang Doktoral Bahlil: Program Pascasarjana Resmi, Bukan Mesin Cari Uang!
ERA.id - Universitas Indonesia (UI) buka suara mengenai sidang doktoral Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia (ESDM) Bahlil Lahadalia yang kontroversial.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia mengatakan kampus tersebut mengedepankan pendidikan akademik yang bersandar pada 9 nilai UI, yakni kejujuran, keadilan, keterpercayaan, kemartabatan, tanggung jawab dan akuntabilitas, kebersamaan, keterbukaan, kebebasan akademik, dan kepatuhan pada aturan.
Amelita menyebut pemberitaan soal Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI yang diikuti Bahlil sebagai "mesin pencari uang UI" adalah informasi menyesatkan.
Ia menegaskan bahwa SKSG sejak didirikan adalah program pascasarjana khusus yang bersifat multi/lintas disiplin ilmu dengan jenjang pendidikan magister dan doktoral.
Adapun Prodi Pascasarjana yang bersifat monodisplin berada pada lingkup fakultas-fakultas terkait dengan bidang ilmunya.
Diketahui, Bahlil baru saja menjalani sidang promosi doktornya pada Rabu (16/10/2024) didampingi oleh tim ko-promotor yang terdiri dari Prof. Chandra (Dekan Fakultas Ilmu Administrasi UI), Prof. Teguh Dartanto (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI), serta Dr. Athor (Direktur SKSG UI).
Bahlil dilaporkan telah mengikuti dan menyelesaikan seluruh tahapan yang diwajibkan kepada semua mahasiswa dalam jalur riset di SKSG UI dan memenuhi semua syarat administratif dan akademik, termasuk menyelesaikan semester pertama hingga sidang riset, dan memenuhi syarat publikasi sebagai bagian dari kelulusan S3.
Mengenai kasus tentang tulisan Bahlil di dua jurnal yang dikategorikan sebagai discontinued atau predator, yakni Migration Letter dan Kurdish Studies (Juli 2024), Amelita beralasan kedua jurnal tersebut masih terdaftar di Scopus pada saat disubmit.
Bahlil kemudian diwajibkan untuk menyusun artikel baru di jurnal yang lebih bereputasi, seperti di Elsevier, Taylor & Francis, Springer, Sage, serta Wiley & Son.
Setelah mengikuti Sidang Seminar Hasil Riset 2 pada 27 September 2024 dengan kehadiran penguji luar dari Kyoto University, Prof. Kozuke Mizuno, keputusan sidang tersebut menetapkan bahwa Bahlil layak untuk dipromosikan sebagai doktor. Namun, ia harus melakukan revisi sesuai masukan dari para penguji serta memenuhi persyaratan tiga publikasi.
Pada September 2024, promotor Bahlil menginformasikan dua jurnal di SINTA 2 telah direviu dan direvisi, serta tinggal menunggu Letter of Acceptance (LOA).
Saat ini, Bahlil disebut sudah memenuhi syarat publikasi dengan rincian: 1 jurnal internasional bereputasi (Scopus - Journal of ASEAN Studies); 1 jurnal SINTA 2 (Reviu Akuntansi dan Keuangan); serta 1 prosiding yang dapat digantikan dengan jurnal SINTA 2 (Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen).
Terkait masa studi, Bahlil yang mulai studi pada 2022 telah menyelesaikan empat semester.
Mengenai tuduhan kemiripan 95 persen disertasi Bahlil dengan skripsi dari UIN Jakarta, Amelita yakin itu tidak mungkin terjadi, karena setiap mahasiswa bimbingan pasti diingatkan untuk melakukan pengecekan melalui akun Turnitin.
Hal itu terbukti ketika dilakukan pengecekan ulang, kata dia, tingkat similarity disertasi Bahlil hanya 4 persen (yang disubmit ke SKSG), bukan 95 persen seperti yang diberitakan.
"Di tengah derasnya arus informasi yang menghujani masyarakat melalui berbagai saluran, UI menerapkan prinsip kehati-hatian serta check and recheck agar publik menerima informasi yang benar," kata Amelita.