Momen Dua Murid SMA di Bali Serius Berkelahi Usai Direstui Guru BK, Bagaimana Kronologinya?
ERA.id - Viral video dua siswa SMAN 2 Abiansemal, Badung, berkelahi di halaman sekolah. Anehnya, perkelahian itu didukung oleh guru Bimbingan Konseling (BK).
Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali pun merespons kasus tersebut. Katanya, kedua siswa laki-laki tersebut telah saling memaafkan, usai kedua orang tuanya bertemu dan dikawal aparat serta politisi DPD.
“Dengan adanya pertemuan tadi itu sudah 'clear', selesai,” kata Kabid Pembinaan SMA Disdikpora Bali, Ngurah Pasek Wira Kusuma, di Denpasar, Rabu kemarin.
Disdikpora Bali sengaja tidak membuat pernyataan tertulis agar tidak mengganggu mental siswa, apalagi mereka sudah saling mengakui konfliknya.
Berdasarkan kronologi yang dihimpun dinas, diketahui awalnya kedua siswa yang merupakan siswa kelas 11 dan kelas 12 SMAN 2 Abiansemal itu sedang berada di kantin.
“Itu terjadi saat dia makan di kantin, nah artinya mungkin ada hal tidak baik, tidak cocok antara keduanya, sehingga ribut dan dipanggil guru BK,” ujar Ngurah Pasek.
Selanjutnya guru BK berusaha melerai, namun perintah guru bernama Wayan itu tidak dituruti.
“Guru BK memang benar menyampaikan jangan berkelahi karena berdampak ke nama sekolah, nama guru, nama siswa sendiri, tapi siswa ini tidak mau, sehingga gurunya kesal dan dalam pernyataan tadi bilang, kalau tidak mau dilerai berkelahi lah, dengan spontan mereka mau berkelahi,” tutur Ngurah Pasek.
Menurut catatan sekolah, kedua siswa tersebut tidak memiliki riwayat buruk di sekolah, bahkan salah satu dari mereka adalah peserta jegeg bagus, sehingga sekolah tidak ingin kejadian ini berdampak ke mereka di kemudian hari.
Disdikpora Bali juga sepakat tak ingin memperpanjang masalah ini, namun berdasarkan diskusi, mereka tetap menyurati guru BK karena dinilai telah membiarkan perkelahian terjadi.
“Dari dinas menindaklanjuti dengan teguran tertulis (kepada guru BK) karena sudah menyalahi aturan, walau perdamaian sudah tercipta, ini sesuai regulasi, ini bukan berupa sanksi tapi teguran saja,” kata Kabid Pembinaan SMA Disdikpora Bali.